Surya Paloh Disebut Tahu Pemberian Uang ke Rio Capella
Berita

Surya Paloh Disebut Tahu Pemberian Uang ke Rio Capella

Dalam BAP, Surya Paloh membantah dilaporkan Rio mengenai pemberian uang dari Evy.

Oleh:
NOV
Bacaan 2 Menit
Terdakwa Patrice Rio Capella di pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (30/11). Foto: RES
Terdakwa Patrice Rio Capella di pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (30/11). Foto: RES
Mantan Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Patrice Rio Capella mengaku pernah menceritakan pertemuannya dengan istri Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Gatot Pujo Nugroho, Evy Susanti kepada Ketua Umum Nasdem Surya Paloh. Ia juga menceritakan kepada Surya mengenai pemberian uang Rp200 juta dari Evy.

Mendengar cerita tersebut, menurut Rio, Surya pun marah. Namun, ketika penuntut umum KPK Ahmad Burhanuddin menanyakan, apakah Surya merespon dengan memperingatkan Rio supaya berhati-hati, Rio membenarkan. "Iya. Pak Surya juga suruh kembalikan," katanya saat memberikan keterangan sebagai terdakwa di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (30/11).

Rio menjelaskan, awalnya ia diundang OC Kaligis untuk bertemu di Restoran Jepang Edogin, Hotel Mulia pada April 2015. Sampai di sana, sudah ada Gatot. Gatot menceritakan permasalahanya dengan Wakil Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi kepada Rio. Gatot meminta bantuan Rio bertemu Surya dan di-islah-kan dengan Erry yang juga kader Nasdem.

Menanggapi permintaan Gatot, Rio mengatakan dirinya tidak begitu mengenal Erry. Sebab, Erry baru seminggu menjadi kader Nasdem. Rio menyarankan agar Gatot meminta tolong kepada OC Kaligis yang merupakan Ketua Mahkamah Partai Nasdem. Rio pun tidak menindaklanjuti permintaan Gatot untuk di-islah-kan dengan Erry.

Alhasil, Gatot dan Erry di-islah-kan oleh OC Kaligis dan Surya di Kantor DPP Nasdem. Pasca peristiwa islah itu, Rio diajak Fransisca Insani Rahesti alias Sisca, teman kuliah Rio sekaligus magang di kantor OC Kaligis & Associates untuk bertemu. Tiba-tiba Sisca memberikan titipan uang Rp200 juta dari Evy untuk "ngopi-ngopi".

Rio mengaku tidak tahu-menahu maksud pemberian uang itu, karena ia tidak merasa menidaklanjuti permintaan Gatot, bahkan tidak berperan dalam meng-islah-kan Gatot dan Erry. "Saya tidak melakukan apa-apa. Ketika Gatot meminta bantuan saya untuk bertemu Pak Surya, saya bilang langsung saja sama Pak OC," ujarnya.

Pernyataan Rio ini membuat menimbulkan kecurigaan dari Ketua Majelis Hakim Artha Theresia. Mengapa Rio tetap menerima uang Rp200 juta meski tidak mengetahui maksud pemberian uang tersebut? Rio pun berdalih sebenarnya ia menolak pemberian uang, sehingga beberapa waktu kemudian, ia mengembalikan uang itu kepada Sisca.

Alasan Rio dinilai Artha tak masuk akal. Selain karena Rio sempat membagikan uang pemberian Evy sebesar Rp50 juta kepada Sisca, juga karena Rio tidak langsung menolak pemberian uang dari Sisca. Artha menanyakan, jika Rio merasa uang itu bukan haknya, mengapa tidak langsung menolak dan malah memberikan sebagian uang kepada Sisca?

Rio menjawab dirinya tidak bisa langsung menolak karena Sisca adalah teman dekatnya. Ia mengenal Sisca sejak sama-sama berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya pada 1989. Sisca juga pernah meminta tolong dicarikan tempat magang dan akhirnya Rio merekomendasikan kantor hukum OC Kaligis.

Selain itu, lanjut Rio, ia memberikan sebagian uang pemberian Evy kepada Sisca karena anak Sisca mau masuk sekolah. Pernyataan Rio ini dirasa semakin tidak masuk akal oleh Artha. "Saudara kan anggota DPR. Kalau semua teman saudara minta apa-apa, saudara tidak bisa menolak? Kalau semua anggota DPR seperti saudara, banyak kerjaan kami,"ucapnya.

Terlebih lagi, Artha merasa ada pernyataan Rio yang membuat Sisca menginterpretasikan Rio meminta uang dari Evy. Pasalnya, Rio, melalui WhatsApp mengatakan kepada Sisca, "Minta ketemu-ketemu terus, aku kan sibuk jadi harus menyisihkan waktu, ketemu terus memangnya kegiatan sosial. Tetapi, jangan sampai mereka pikir aku yang minta lho sis".

Menurut Artha, istilah "kegiatan sosial" identik dengan kegiatan non profit. Perkataan Rio kepada Sisca seolah-olah menyiratkan tidak ada sesuatu yang gratis. Apalagi, Rio menyampaikan, "Tetapi, jangan sampai mereka pikir aku yang minta lho sis". Kalimat ini bisa diartikan Sisca bahwa Rio meminta uang kepada Evy.

Akan tetapi, Rio bersikukuh tidak bermaksud meminta uang kepada Evy. Ia juga tidak pernah menjanjikan apa-apa kepada Evy dan Gatot, termasuk menjanjikan akan memfasilitasi kepada Jaksa Agung. Walau begitu, Rio mengaku perbuatan menerima uang itu adalah perbuatan yang salah. Ia menyesal telah menerima uang dari Sisca.

Di lain pihak, Surya yang sedianya diperiksa sebagai saksi dalam sidang Rio tidak hadir dengan alasan sakit. Penuntut umum pun membacakan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Surya. Mengenai pernyataan Rio yang mengaku telah melaporkan pemberian uang Rp200 juta dari Evy kepada Surya ternyata dibantah Surya dalam BAP.

Ketua Umum Nasdem itu menerangkan dirinya tidak pernah dilaporkan Rio mengenai pemberian uang dari Evy. Surya membenarkan pernah meng-islah-kan Gatot dan Erry. Namun, ia tidak mencampuri permasalahan Gatot dan Erry yang disinyalir karena pembagian tugas tidak merata. "Saya hanya ingin mendamaikan mereka berdua tanpa prasangka," tuturnya dalam BAP.

Untuk diketahui, mantan Sekjen Nasdem dan anggota Komisi III DPR, Rio didakwa menerima suap Rp200 juta dari Gatot dan Evy. Uang itu diduga untuk mempermudah pengurusan penghentian penyelidikan perkara korupsi Bansos, BDB, BOS, tunggakan DBH, dan penyertaan modal sejumlah BUMD yang ditangani Kejaksaan Agung dan Kejaksaan Tinggi Sumut.
Tags:

Berita Terkait