Berani Menjawab Tantangan Artificial Intelligence di Era Technology Next Level
Hukumonline's NeXGen Lawyers 2023

Berani Menjawab Tantangan Artificial Intelligence di Era Technology Next Level

Anita meyakini langkah pertama dalam menjawab tantangan di era Next Level Technology adalah dengan menyadari bahwa dampak implementasi artificial intelligence bagi profesi advokat, khususnya advokat wanita, sepenuhnya bergantung pada kemampuan tiap individu dalam menyikapi perkembangan teknologi ini pada praktik pemberian layanan hukum di Indonesia.

Tim Hukumonline
Bacaan 5 Menit
Foto: Anita Mihardja, Markus Sajogo & Associates
Foto: Anita Mihardja, Markus Sajogo & Associates

Technology is a useful servant but a dangerous master” - Christian Lous Lange. Kutipan tersebut  senantiasa tertanam dalam benak Anita Mihardjaketika berbicara mengenai implikasi perkembangan teknologi terhadap kehidupan manusia. Di era digitalisasi, khususnya selama pandemi, telah terjadi  kemajuan teknologi yang begitu pesat pada seluruh aspek kehidupan manusia. Teknologi menjadi bagian  yang tidak lagi dapat dipisahkan dari setiap sektor profesi karena manfaatnya yang begitu signifikan. 

Namun, sangat disayangkan, laju perkembangan teknologi yang begitu cepat terkadang tidak disertai  dengan penguasaan teknologi yang memadai. Sebagai akibatnya, profesi hukum, yang jamak disebut sebagai salah satu profesi tertua di dunia, terkadang gagal untuk memanfaatkan  perkembangan teknologi maupun bersaing dengan para pelaku teknologi di dunia maya.  

Anita berpendapat bahwa legal technology tidak lagi dapat dilepaskan dari profesi advokat. Legal  technology telah menjadi sarana krusial dalam menghadirkan layanan hukum yang lebih efisien dan efektif untuk mengakomodasi kebutuhan klien di era digital, khususnya bagi cross-border legal service seekers atau pencari layanan hukum yang tidak lagi terbatas pada batasan negara tertentu.  Perkembangan teknologi telah menyebabkan permintaan layanan hukum lintas negara menjadi meningkat. Perkembangan legal technology kini seolah membuat kabur batas-batas ruang dan waktu yang  semula dapat menjadi hambatan dalam pekerjaan seorang advokat.  

Setelah lulus dari Universitas Surabaya dengan predikat Summa Cum Laude, serta menyandang penghargaan Mahasiswa Berprestasi, dan Mahasiswa Teladan, Anita memutuskan untuk bergabung dengan Markus Sajogo & Associates (MS&A) sambil meneruskan studi magister hukum di Universitas Airlangga. Ia pun lulus dengan predikat Cum Laude dan penghargaan Wisudawan Terbaik.

MS&A merupakan salah satu firma hukum tertua di Indonesia, yang berdiri sejak tahun 1967. Kendati demikian, MS&A menyadari  betul pentingnya mengedepankan legal technology demi memberikan layanan hukum yang terbaik bagi para klien dan kolega, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Fakta tersebut menjadi  salah satu faktor yang memotivasi Anita untuk menjadi bagian dari MS&A.  

Sebagai seorang certified legal auditor, Anita sangat merasakan manfaat teknologi dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan legal due diligence. Sebagai contoh, implementasi cloud-based storage system mampu menjembatani batasan ruang dalam pelaksanaan legal due diligence pada beberapa perusahaan, yang ditangani Anita tanpa terhambat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) selama masa pandemi  Covid-19. Bahkan, kehadiran pandemi Covid-19 seolah ikut andil menjadi katalis yang semakin  mempercepat konsolidasi antara dunia hukum dan teknologi. 

Sadar akan besarnya peluang manfaat dari penggunaan teknologi, pada tahun 2019, Anita memimpin rekan-rekannya dalam Sajogomarks Intellectual Property Attorneys (SMIP), departemen khusus MS&A dengan spesialisasi di bidang perlindungan kekayaan intelektual, merancang suatu legal technology berupa digital database. Digital database berbasis web tersebut menyediakan informasi terkini mengenai  data kekayaan intelektual seluruh klien-klien SMIP yang dapat diakses dari berbagai lokasi secara online.

SMIP Digital Database memiliki sistem automatic notification reminder yang dapat mengirimkan notifikasi bagi  person-in-charge atas tanggal-tanggal penting dalam tahapan perlindungan masing-masing kekayaan intelektual. Digital database tersebut juga terintegrasi dengan sistem invoicing untuk memudahkan tim  accounting dalam melacak progres pembayaran. Selain itu Digital Database SMIP juga kini mengembangkan sistem automated global search, dengan implementasi AI pada logo serta gambar dari merek global, termasuk sistem predictive percentage. 

Tags: