Digelar, Pertemuan ASEAN tentang Migrasi dan HAM
Aktual

Digelar, Pertemuan ASEAN tentang Migrasi dan HAM

MYS/RED
Bacaan 2 Menit
Digelar, Pertemuan ASEAN tentang Migrasi dan HAM
Hukumonline

The Human Rights Resource Centre (Yayasan Pengembangan Hak Asasi Manusia untuk ASEAN), bersama dengan mitra-mitranya, hari ini membuka the 6th Annual Summer Institute in International Humanitarian Law and Human Rights di Bali. Tema Summer Institute tahun ini adalah “Migrasi dan Hak Asasi Manusia” dan akan diselenggarakan dari tanggal 12 – 16 Agustus.

Berdasarkan informasi yang diperoleh hukumonline, para pembicara yang dijadwalkan akan memberikan materi pada hari pertama ini adalah Phil Robertson, Wakil Direktur Divisi Asia Human Rights Watch,Rafendi Djamin, Wakil Indonesia untuk Komisi HAM ASEAN (AICHR), dan Profesor Yanghee Lee, mantan Ketua Komite PBB tentang Hak-Hak Anak.

Sejak 2008, the Summer Institute telah menjadi forum diskusi untuk para pekerja HAM profesional tentang topik-topik utama di kawasan Asia Tenggara. The Summer Institute tahun ini akan menjadi satu program intensif dengan fokus perhatian yang lebih spesifik.Peserta tahun ini sebagian besar merupakan perwakilan dari Sekretariat ASEAN, AICHR, Komite ASEAN untuk Pekerja Migran (ACMW), dan Komisi ASEAN untuk Hak-Hak Perempuan dan Anak (ACWC). Tujuan utama dari acara ini adaah memberikan kesempatan kepada anggota-anggota lembaga HAM utama ASEAN untuk berdiskusi tentang migrasi ekonomi serta mempertimbangkan beberapa pandangan para ahli tentang hukum ketenagakerjaan, perdagangan manusia, hak kewaganegaraan dan pengungsi serta kondisi hak-hak perempuan dan anak dalam migrasi. 

Tahun ini adalah ketiga kalinya Indonesia menjadi tuan rumah untuk the Summer Institute. Sebelumnya adalah tahun 2009 dan 2010. Program sebelumnya diadakan bekerja sama dengan Komnas HAM. Tahun ini, the Summer Institute diselenggarakan atas kerja sama antara Human Rights Resource Centre, Universitas Udayana, East-West Center, University of Zurich, International Institute for Child Rights and Development, dan War Crimes Studies Center University of California, Berkeley.

Tags: