Dirjen Pemasyarakatan Perempuan Pertama di Indonesia Purnabakti
Terbaru

Dirjen Pemasyarakatan Perempuan Pertama di Indonesia Purnabakti

Selama 39 tahun mendedikasikan untuk Kementerian Hukum dan HAM RI, Sri Puguh Budi Utami yang merupakan Direktur Jenderal Pemasyarakatan perempuan pertama di Indonesia purnabakti pada Wisuda Purnabakti Pengayoman di Graha Pengayoman.

Oleh:
Ferinda K Fachri
Bacaan 2 Menit
Menkumham Yasonna H Laoly saat berjabat tangan dengan Mantan Dirjen Pemasyakatan Sri Puguh Budi Utami saat Wisuda Purnabakti, Senin (1/8/2022). Foto: Humas Kemenkumham
Menkumham Yasonna H Laoly saat berjabat tangan dengan Mantan Dirjen Pemasyakatan Sri Puguh Budi Utami saat Wisuda Purnabakti, Senin (1/8/2022). Foto: Humas Kemenkumham

Setelah selama 39 tahun mendedikasikan dirinya untuk Kementerian Hukum dan HAM RI (Kemenkumham), Sri Puguh Budi Utami yang merupakan Direktur Jenderal (Dirjen) Pemasyarakatan perempuan pertama di Indonesia purnabakti. Ia telah menjabat sebagai Dirjen Pemasyakatan per Mei 2018 lalu sampai dengan Februari 2020. Terakhir, melanjutkan amanah sebagai kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia (Balitbangkumham).

“Saya ucapkan selamat menjalankan masa purnatugas. Terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Saudari Sri Puguh Budi Utami atas kinerjanya sampai masa akhir pengabdian di Kemenkumham dan menyelesaikan darma baktinya di Balitbangkumham. Saya berharap Saudari dapat menjadi contoh yang baik bagi seluruh insan Pengayoman untuk selalu menjaga integritas, loyalitas, dan dedikasi yang tinggi dalam bekerja,” ungkap Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H. Laoly dalam Wisuda Purnabakti Pengayoman di Graha Pengayoman sebagaimana dikutip dari laman resmi Ditjen Pemasyarakatan, Senin (1/8/2022).

Menkumham menerangkan wisuda purnabakti yang dilakukan bentuk penghargaan dan rasa hormat dari keluarga besar Kemenkumham bagi jajaran purnabakti yang sudah mengabdikan diri untuk secara aktif berkontribusi. Yasonna menyebutkan momen yang baik ini akan menjadi utaian kenangan istimewa bagi para purnabakti.

Utami menyampaikan rasa terima kasihnya terhadap seluruh jajaran Kemenkumham, khususnya untuk Menkumham yang sudah memberikan kesempatan dan kepercayaan dalam posisi strategis bidang pemasyarakatan serta kajian, penelitian, dan pengembangan. “Di area kajian penelitian dan pengembangan, ini tugas yang tidak begitu mudah karena perlu membangun sebuah ekosistem untuk mendukung pembuatan kebijakan yang berbasis bukti,” ujar Utami.

Selama aktif menjabat, Utami sudah menyumbangkan berbagai program diantaranya evakuasi tahanan teroris di Markas Komando Brigade Mobil bersama Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan; menghadiri dan memberikan penjelasan terkait penanganan teroris pada Sidang Keamanan PBB; pendampingan dalam kegiatan Asean Prison Track and Field Competition (APTFC), raihan medali emas terbanyak, dan pencipta Mars APTFC.

Kemudian penyelenggara diskusi internasional terkait Warga Binaan Pemasyarakatan lanjut usia yang menghasilkan Jakarta Statement; konferensi Ilmiah Internasional Hukum dan Hak Asasi Manusia; dan raihan predikat Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani pada Balitbangkumham.

“Tidak mudah memang untuk tetap teguh dalam bersikap menjadi seorang wanita karier. Kita dituntut untuk mampu mengelola diri, mengelola keluarga, mengelola kepercayaan, dan kesempatan yang diberikan. Terlebih saat kita di-bully dan difitnah. Tetaplah melangkah, berkontribusi untuk kejayaan negeri. Yakinlah bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang akan terus bersama kita,” katanya.

Tags:

Berita Terkait