Dobrak Dominasi Asing Melalui Brand
Berita

Dobrak Dominasi Asing Melalui Brand

Kebijakan melalui insentif hanya menjadikan pelaku usaha malas.

Oleh:
FNH
Bacaan 2 Menit
Dobrak Dominasi Asing Melalui <i>Brand</i>
Hukumonline

Dominasi asing di berbagai sektor penting di Indonesia sudah tak bisa dipungkiri. Indonesia bahkan memiliki potensi makin menjauh dari kemandirian ekonomi lantaran dominasi asing menguasai sektor minyak, gas, tambang, perbankan, perkebunan hingga customer goods. Indonesia bahkan menjadi kolonialisasi merek asing.

Begitu pendapat yang dilontarkan oleh Managing Partner invent.ure sekaligus Direktur Program Indonesia Brand Forum (IBF), Yuswohady. Berdasarkan penelitian yang dia lakukan, perusahaan dan produk asing yang bertengger di Indonesia hanya 20 persen dibanding jumlah produk dalam negeri.

Namun, total 20 persen tersebut dapat menghasilkan total keuntungan 80 persen, yang seharusnya didapatkan oleh perusahaan dalam negeri. "Pemain asing di dalam negeri hanya 20 persen, tapi omsetnya 80 persen," kata Yuswohady kepada hukumonline, Rabu (15/5).

Dominasi asing di Indonesia, lanjutnya, tak lepas dari pengalaman yang dimiliki oleh asing. Selain memiliki modal besar, asing juga memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang bertaraf internasional, manajemen yang baik serta teknologi yang maju. Sayang, Indonesia belum memiliki empat keunggulan tersebut.

Yuswohady menegaskan Indonesia tak mungkin lepas dari asing. Cuma, perlu perubahan konsep agar perusahaan dalam negeri dapat bersaing dengan asing. Jika memungkinkan, perlu dilakukan aliansi antar perusahaan dalam negeri dan asing guna transfer pengalaman dan teknologi.

Salah satu konsep keliru yang selama ini dan hingga kini masih dipakai di Indonesia adalah konsep "gunakan produk" dalam negeri. Padahal, jelasnya, untuk mendapatkan value yang lebih besar, Indonesia harus menerapkan konsep "gunakan brand" dalam negeri. Artinya, yang dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing adalah building brand.

Ia mencontohkan salah satu brand dalam negeri yang melaju pesat, J.co. Selain menjual donat sebagai makanan utama, ada tambahan nilai lain di dalamnya. Sementara jika hanya produk, harga jualnya hanya bisa dibandingkan dengan produk yang sama. Jika Indonesia berhasil membuat brand atau merek dalam negeri yang kualitas baik, dipastikan dapat mendobrak dominasi asing.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait