Dobrak Dominasi Asing Melalui Brand
Berita

Dobrak Dominasi Asing Melalui Brand

Kebijakan melalui insentif hanya menjadikan pelaku usaha malas.

Oleh:
FNH
Bacaan 2 Menit

Agar produk dalam negeri tak tergilas oleh asing, ia menyebutkan tak cukup hanya mengharapkan peran dari pemerintah. Sejauh ini, peran yang diberikan pemerintah melalui regulasi-regulasi hanya menghambat perkembangan perusahaan dalam negeri. Regulasi-regulasi yang dihasilkan selalu membuka celah terjadinya korupsi bahkan pungutan liar di mana-mana. Yang paling mendasar, katanya, tidak adanya sinergi antar pemerintah pusat dan daerah. Bahkan, antar departemen dan Kementerian kerap menonjolkan ego sektoral.

Peran masyarakat menengah menjadi penting dalam upaya meningkatkan daya saing. Selain menjadi konsumen, masyarakat menengah diharapkan mampu menjadi enterpreneur. Jika permintaan dan kewirausahaan kuat, Indonesia bisa solid di pasar regional dan global. "Kalau bicara soal pemerintah saya pesimis. Banyak regulasi yang hanya mempersulit perusahaan untuk berkembang," cetusnya.

Ia menilai, sebaiknya pemerintah tidak perlu mengurusi strategi industri. Bukan tak penting, hanya saja menurutnya, strategi industri yang dibuat pemerintah hanya akan memberikan celah korupsi. Indonesia tak bisa dibandingkan dengan China, ungkapnya.

Melalui regulasi yang mendukung dunia usaha dan perbaikan infrastruktur, Yuswohady optimis dunia usaha dalam negeri akan kuat. Pemerintah juga tak perlu memberikan insentif karena kebijakan tersebut hanya menjadikan pengusaha malas. Sebaiknya semua diserahkan kepada swasta dan perusahaan BUMN untuk berkarya. "Insentif hanya akan membikin malas. Brand-brand hebat bukan karena insentif. E-commerce sukses justru bukan karena dapat suntikan dana, tapi berjuang dari nol. Kalau sudah lulus pasti teruji brandnya," tegasnya.

Presiden Direktur PT Martina Berto, Tbk, Bryan David Emil Tilaar mengungkapkan agar memiliki daya saing dan kuat, brand yang dibangun harus memiliki ciri khas tersendiri. Hingga saat ini, produk-produk Sari Ayu dapat eksis dan diterima di dalam negeri bahkan ikut bersaing dalam kancah internasional dikarenakan penggunaan produk alam Indonesia. Selain itu, memadukan kerja keras, teknologi yang mutakhir serta penggunaan bahan-bahan alami dari tanaman asli Indonesia. "Dengan ciri khas bahan alami asli tanaman Indonesia, Sariayu Martha Tilaar berhasil menjadi brand kosmetik terdepan di Tanah Air," kata Bryan.

Melalui ciri khas dan kemanan produk, Bryan yakin brand dalam negeri akan mampu mendongkrak dominasi asing.

Tags:

Berita Terkait