Film dan Musik, Karya Cipta yang Paling Banyak Dibajak
Utama

Film dan Musik, Karya Cipta yang Paling Banyak Dibajak

Negara rugi triliunan rupiah akibat ulah pembajak. Di Jakarta saja kerugian akibat pembajakan bisa mencapai Rp1 triliun.

Sut
Bacaan 2 Menit

 

Efek lainnya yakni banyak beredar stiker lunas PPN palsu. Dan yang lebih parah lagi adalah situasi apatis, dimana pihak produser atau artis membajak produk atau karya ciptaannya sendiri, demikian Hendra Tanu Atmadja, Direktur Pascasarjana Universitas Tujuh Belas Agustus.  

 

Awas, embargo perdagangan!

Ranah pembajakan hak cipta memang sudah meradang. Togar mengatakan saat ini para pembajak  bukan hanya membajak secara fisik, melainkan sudah non-fisik. Yang non fisik misalnya pembajakan ring back tone dan true tone. Untuk menanggulangi pembajakan yang fisik saja sulit, apalagi yang non fisik, cetus mantan Kapolda Sumatera Utara ini.

 

Lantas apa yang mesti dilakukan? Sikat habis pengganda barang bajakan, tegas Trimedya Panjaitan, Ketua Komisi III (Hukum dan Perundang-Undangan, HAM dan Keamanan) DPR. Saran klasik yang disampaikan anggota FPDIP itu mungkin bisa terwujud jika polisi mau rutin melakukan sweeping ke tempat-tempat penjualan kaset, CD, VCD atau DVD bajakan, minimal sebulan sekali. Dari situ, niscaya polisi bisa mengungkap siapa saja bandar dan produsen pembuat barang-barang haram tersebut.

 

Itu pun belum cukup, kata Trimedya. Para pengelola pusat perbelanjaan yang menyediakan tempat bagi penjual CD, VCD dan DVD bajakan juga harus ditindak. Menurutnya, manajemen pengelola pusat perbelanjaan dapat dikenai sanksi pidana atau ganti rugi perdata, jika tetap menyediakan tempat bagi penjual barang-barang bajakan.

 

Undang-undang No. 19/2002 tentang Hak Cipta memang tidak mengatur tentang sanksi pidana terhadap penyedia lapak barang bajakan. Tapi  lanjut Trimedya, mereka dapat dijerat dengan delik perbantuan dalam melakukan kejahatan, seperti yang diatur Pasal 56 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).

 

Sementara Togar menyatakan LK-GAP siap memberikan info dan pendidikan bagi aparat penegak hukum terutama polisi tentang pengetahuan HKI. Alasannya, kata Togar, masih banyak aparat hukum di negeri ini yang belum mengerti masalah HKI. Kami juga akan mensosialisasikan kepada masyarakat untuk menghargai karya anak-anak muda, jelasnya.

 

Langkah lebih maju dilakukan oleh perusahaan rekaman PT Naga Swarasakti (Nagaswara). Untuk membasmi pembajakan, dapur rekaman ini rencananya akan memproduksi kaset, CD maupun VCD dengan harga murah, selain tetap menjual kaset dan VCD dengan harga normal. Jadi, misalnya CD grup musik Krispatih diedarkan dalam dua versi, yakni dijual dengan harga normal dan satunya lagi dijual murah, ungkap pengamat musik yang tak mau disebutkan namanya.

Tags: