Jerat Hukum Bagi Sindikat Pengurus Penerimaan CPNS
Berita

Jerat Hukum Bagi Sindikat Pengurus Penerimaan CPNS

Modus yang dilakukan dengan memalsukan identitas mirip namanya di KTP peserta asli, selanjutnya mengikuti ujian tertulis CPNS. Namun sebelumnya sudah ada perjanjian upah yang diberikan.

M. Agus Yozami
Bacaan 2 Menit

 

"Namun saat diverifikasi itulah ditemukan pelanggaran Joki ini, KTP mereka buat mirip. Ini karena kejelian panitia bersama petugas Polri akhirnya bisa terungkap itu. Dari hari pertama ditemukan satu tersangka, kemudian tersangka lain. Semoga tidak terjadi lagi, sebab proses tes CPNS masih lama," tambahnya.

 

Sebelumnya, pemerintah memastikan pelaksanaan seleksi CPNS 2018 akan berjalan tertib, dan tidak ada celah bagi pihak-pihak yang bermain curang, termasuk oknum calo pun tidak akan bisa bermain. Untuk itu, peserta seleksi harus mempersiapkan diri dengan belajar sebaik-baiknya, dan membuang jauh-jauh anggapan bahwa bisa lolos menjadi CPNS karena sudah dititipkan.

 

Hal itu ditegaskan oleh Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Aparatur (SDMA) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Setiawan Wangsaatmadja. “Pengamanan dilakukan berlapis. Seleksi ini sangat transparan, dan lepas dari intrik-intrik,” ujarnya seperti dilansir situs Kemenpan RB, Senin (1/10) lalu.

 

Dijelaskan, kerahasiaan soal CPNS 2018 terjamin dengan pengamanan yang ketat dan berlapis. Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) CPNS 2018 telah memiliki puluhan ribu bank soal yang dienkripsi dan dikunci oleh tiga lembaga negara.

 

Untuk membuka, harus dilakukan oleh tiga lembaga tersebut, tidak bisa hanya oleh satu instansi. Misalnya, Kementerian PANRB sebagai salah satu pemegang kunci, tidak bisa membuka soal itu sendiri, tetapi harus bersama dengan instansi pemegang kunci lainnya. “Kami menjaga kerahasiaan soal dengan sistem ini sudah teruji,” jelas Setiawan.

 

Ditambahkan, saat akan melaksanakan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dengan sistem Computer Assisted Test (CAT), soal akan diacak. Dipastikan, peserta satu dengan lainnya yang bersebelahan, depan, dan belakangnya akan mengerjakan soal yang berbeda.

 

Begitu peserta selesai mengerjakan soal, dan menekan tombol ‘selesai’, jawaban juga akan dikunci dan nilai langsung muncul saat itu juga. Sistem digital seperti ini, tidak memungkinkan adanya calo. “Jelas tidak ada celah untuk transaksi di sana,” tegas Setiawan.

Tags:

Berita Terkait