Jusuf Kalla: Tidak Ada Negara yang Independen
Utama

Jusuf Kalla: Tidak Ada Negara yang Independen

Setiap negara bergantung satu dengan yang lain.

Ali Salmande
Bacaan 2 Menit
Wapres Jusuf Kalla (kiri) dan Presiden Dewan Uni Eropa Herman Van Rompuy (Kanan). Foto: RES.
Wapres Jusuf Kalla (kiri) dan Presiden Dewan Uni Eropa Herman Van Rompuy (Kanan). Foto: RES.

Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengatakan bahwa di dunia ini tidak ada satu negara yang bisa menjadi independen, masing-masing negara bergantung satu dengan yang lain, apalagi bila menyangkut bisnis.

“Tidak ada negara yang independen. Masing-masing dependen (bergantung) satu sama lain. Baik untuk kamu, harus baik juga untuk kami,” ujarnya dalam pidato pembukaan dialog pemuka bisnis Eropa dan Indonesia di Jakarta, Rabu (19/11).

Jusuf mencontohkan hubungan bisnis Indonesia dan Uni Eropa yang sudah berlangsung sejak lama. Ia mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan Eropa sudah beroperasi di Indonesia sejak puluhan tahun yang lalu. “Bahkan ada yang sudah lebih dari 100 tahun,” ujarnya.

Lebih lanjut, Jusuf mengatakan bahwa negara Indonesia membutuhkan perusahaan-perusahaan Eropa itu, begitu juga sebaliknya. “Negara ini membutuhkan Anda, dan Anda juga membutuhkan negara ini,” sebutnya di hadapan para pelaku bisnis Eropa dan Indonesia.

Jusuf juga mengatakan bahwa pemerintah Indonesia yang baru dibawah pimpinan Presiden Joko Widodo akan fokus kepada pembangunan infrastruktur yang mendukung bisnis. “Anggaran kami defisit karena banyak sektor yang disubsidi. Makanya, kami mengurangi subsidi BBM dua hari lalu. Pemerintah akan efektif gunakan budget untuk membangun infrastruktur, kesehatan dan pendidikan,” jelasnya.

Presiden Dewan Eropa Herman Van Rompuy mengaku sudah menemui Presiden Jokowi dan sudah memberi selamat atas terbentuknya kabinet yang baru ini. Ia memaparkan ada lima prioritas yang menjadi agenda global dari Uni Eropa untuk lima tahun ke depan.

Prioritas itu adalah lapangan pekerjaan, pertumbuhan ekonomi dan daya saing ekonomi; penguatan dan proteksi warga negara; mengembangkan energi dengan memperhatikan kebijakan iklim; penguatan kebebasan, keamanan dan keadilan di Uni Eropa; dan memastikan bahwa Uni Eropa sebagai aktor global yang kuat.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait