Kanya Hasibuan, Memberi yang Terbaik di Setiap Peran yang Dijalani
Hukumonline's NeXGen Lawyers 2020

Kanya Hasibuan, Memberi yang Terbaik di Setiap Peran yang Dijalani

Setiap orang memiliki definisi kesuksesannya masing-masing. Namun, bagi Kanya Hasibuan definisi ini sederhana, sejauh hidup yang ia miliki dapat berdampak positif bagi orang di sekeliling.

Oleh:
CT-CAT
Bacaan 2 Menit

Be resilient!

 

Kanya Hasibuan, konsultan hukum di kantor hukum William Hendrik Esther (WHE), meyakini bahwa kemampuan dan ketahanan mental adalah dua hal penting yang harus dimiliki para perempuan di tengah tantangan zaman dan situasi yang serba sulit. Ketahanan mental memampukan seseorang untuk tetap berdiri teguh, hingga melangkah maju di tengah keadaan yang justru tidak memungkinkan.

 

Kanya tidak sembarang bicara. Ia sudah membuktikannya lewat komitmennya berkarier, sekaligus menunaikan tanggung jawabnya sebagai seorang istri dan ibu. Ia meyakini, sekalipun memiliki peran ganda, seorang perempuan juga harus mampu mewujudkan mimpinya. Bahkan, meneladani semangat Kartini zaman sekarang, sudah hal yang wajib bagi perempuan untuk memberikan yang terbaik di setiap peran yang dijalani. Untuk itu, kemampuan mengatur waktu adalah kunci yang terpenting. Keluarga harus tetap jadi prioritas utama, sementara urusan pekerjaan tidak boleh terbengkalai.

 

Ingin Menjadi Pengacara Sejak Dini

Kini, Kanya terdaftar sebagai konsultan hukum di kantor hukum WHE. Ia dipercaya oleh Managing Partner WHE, Hendrik Silalahi untuk terlibat dalam berbagai proyek dan transaksi pasar modal serta berbagai transaksi M&A. Namun, semangatnya untuk menjadi seorang pengacara sebenarnya sudah merentang dalam waktu yang lama, yakni sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

 

Keinginannya sempat menemukan jalan buntu. Masukan dan pemikiran dari Sang Ayah, seorang dokter spesialis matamembuatnya ragu, hingga akhirnya harus menunggu satu tahun untuk membulatkan tekad dalam menentukan jurusan. Namun, keterlambatan itulah yang akhirnya justru memicunya untuk mengeluarkan kemampuan terbaik. Kanya berhasil menyelesaikan studi S1-nya di Fakultas Hukum Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta dalam kurun waktu tiga tahun dengan predikat cumlaude. Lalu, sembari bekerja ia berhasil menyelesaikan studi S2-nya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 2014 dengan predikat ‘Sangat Memuaskan’.

 

Di awal kariernya, Kanya banyak terlibat dalam berbagai aksi korporasi akuisisi dan penanaman modal asing. Ia juga diberikan kesempatan untuk terlibat aktif mendampingi partner dalam beberapa transaksi keuangan berbasis syariah, seperti penerbitan sukuk negara berturut-turut pada tahun 2011, 2013, 2014, dan 2015. Alhasil, hanya butuh waktu empat tahun bagi Kanya untuk diakui sebagai senior associate pada saat itu.

 

Pada tahun 2019, Kanya terlibat aktif dalam proses Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) beberapa perseroan terbatas dari berbagai jenis industri. Ia bahkan terlibat secara aktif di berbagai transaksi ataupun proyek di mana William Hendrik Esther ditunjuk sebagai konsultan hukum. Beberapa di antaranya yaitu proses akuisisi oleh salah satu anak usaha grup konglomerat  di Indonesia atas beberapaanak usaha dari salah satu perusahaan swasta nasional di industri semen; serta proyek sinergi sepuluh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang cukup kompleks bersama dengan Kementerian BUMN terkait dengan restrukturisasi salah satu BUMN. Ia juga terlibat aktif dalam pemberian pendapat hukum untuk memberikan solusi praktis terhadap kebutuhan para klien, khususnya di bidang capital market, M&A, serta aviasi.

 

Pada tahun yang sama, sebuah survei yang digagas Hukumonline menobatkan Kantor Hukum William Hendrik Esther dinyatakan sebagai Top 4 IPO Law Firms by Number of Projects dan Top 10 IPO Law Firms by Total Service Fee. Sampai dengan terbitnya artikel ini, Kanya sendiri telah terlibat dalam suksesnya Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) beberapa Perseroan Terbatas (PT).

 

Pekerja Keras

Tags:

Berita Terkait