Karyawan Mabuk, Perusahaan Bertanggung jawab
Jeda

Karyawan Mabuk, Perusahaan Bertanggung jawab

Seorang perempuan asal Ontario, Kanada, mendapatkan ganti rugi sebanyak $300,000 dari perusahaan tempatnya bekerja. Ia menuntut perusahaannya tersebut karena telah membiarkan dirinya mengemudi sendiri dalam keadaan mabuk setelahmenghadiri pesta perusahaan tersebut. Padahal, bosnya pada waktu itu telah menawarkan untuk memanggil taksi atau menyediakan penginapan baginya agar tidak usah pulang sendiri.

Bacaan 2 Menit
Karyawan Mabuk, Perusahaan Bertanggung jawab
Hukumonline

Linda Hunt, 52 tahun, menuntut perusahaan tempatnya bekerja, Sutton Group Realty Ltd. untuk ganti rugi sebesar $300,000 beserta bunganya setelah ia mengalami kecelakaan sepulangnya dari pesta Natal perusahaannya. Menurutnya, bosnya seharusnya memerintahkan agar ia menyerahkan kunci mobilnya dan melarangnya untuk pulang dengan mengemudi mobilnya sendiri dalam badai salju di tahun 1994 itu.

Dalam keputusannya, Hakim Mahkamah Agung Ontario, Clair Marchand, menyetujui argumen Hunt. Menurut sang hakim, para pejabat perusahaan seharusnya memerintahkan Hunt untuk menyerahkan kunci mobilnya dan dan memanggil polisi seandainya Hunt menolak.

"(Si majikan) seharusnya dapat melihat kondisi-kondisi berbahaya yang ada yang diperparah oleh kondisi mabuk karyawannya. Majikan seharusnya mengantisipasi kemungkinan bahaya yang dapat terjadi padanya (Hunt), dan secara nyata mengambil langkah-langkah positif untuk mencegahnya pulang dengan mengemudi mobilnya,"demikian tulis Hakim Marchand.

Putusan Marchand ini semakin meletakkan tanggung jawab yang lebih besar atas perusahaan bagi keselamatan karyawannya. Artinya, perusahaan akan dituntut tanggung jawabnya bila karyawannya memperoleh musibah setelah minum-minum si suatu acara perusahaan.

Dengan putusan semacam itu, tidak cukup bila perusahaan hanya menyediakan transportasi alternatif bagi karyawannya. Alias, kalau ada karyawannya yang kelihatan mabuk, para bos harus berusaha dengan berbagai cara agar si karyawan tidak pulang sendirian. 

Dalam memperhitungkan jumlah kerugian Hunt, pengadilan memperhitungkan kesalahan Hunt sendiri yang mencapai 75 persen. Sedangkan kesalahan perusahaannya dan sebuah pub yang dikunjungi Hunt setelah pesta tersebut, berjumlah 25 persen. Jumlah total kerugian yang diderita Hunt menurut perhitungan pengadilan mencapai $ 1,1 juta.

Hunt sendiri menjadi penganut agama Kristen yang taat setelah kecelakaan yang menimpanya. Sedangkan mengenai keputusan pengadilan yang memenangkannya, ia berkata: "Akhirnya kita bisa membuat suatu pernyataan tentang para majikan yang membolehkan karyawannya untuk drink and drive."

(disadur dari legalhumour.com-Fat)

Tags: