Koki Masak Tolak Politisasi KPK Terkait Kasus Budi Gunawan
Berita

Koki Masak Tolak Politisasi KPK Terkait Kasus Budi Gunawan

Yang didukung KPK sebagai lembaga, bukan komisionernya.

Oleh:
ANT
Bacaan 2 Menit
Koalisi Aksi Masyarakat Sipil Anti Korupsi (Koki Masak) saat menggelar jumpa pers, Kamis (22/1). Foto: RES
Koalisi Aksi Masyarakat Sipil Anti Korupsi (Koki Masak) saat menggelar jumpa pers, Kamis (22/1). Foto: RES

Sejumlah relawan pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tergabung dalam Koalisi Aksi Masyarakat Sipil Anti Korupsi (Koki Masak) menolak upaya-upaya kriminalisasi ataupun politisasi KPK dalam kasus dugaan gratifikasi calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan.

"Kami mendukung KPK untuk mengusut tuntas kasus Budi Gunawan," kata salah seorang relawan, Fadjroel Rachman dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan, gerakan Koki Masak terdiri dari Relawan Salam 2 Jari, Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM), Pusat Studi Konstitusi Universitas Andalas (Pusako Unand), Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), dan Increase Institute.

"Kami berdiri di belakang gagasan KPK memberantas korupsi, kami berdiri di belakang lembaganya," ujar Fadjroel.

Ditegaskan Fadjroel, Koki Masak tidak mendukung secara personal komisioner KPK. "Kami mendukung lembaganya, bukan orang-orang di dalamnya," kata dia.

Fadjroel mengatakan para relawan khawatir terhadap upaya-upaya pelemahan KPK lewat intrik politik.

Sementara itu, Koordinator Relawan Salam 2 Jari Abdee Negara mengapresiasi keputusan Presiden Jokowi menunda pelantikan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri. Keputusan ini, kata Abdee, sesuai dengan aspirasi rakyat.

"Kami justru berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah memenuhi aspirasi rakyat untuk menunda pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri," kata gitaris Slank itu.

Ikut dalam barisan Koki Masak, artis Olga mengatakan apa yang dilakukan Presiden Jokowi menunda pelantikan Budi Gunawan sudah sangat tepat. "Saya pikir itu keputusan elegan dan paling baik sampai kasus ini selesai," ujar Olga.

Sementara, mantan Pimpinan KPK Erry Riyana Hardjapamekas menyarankan Budi Gunawan untuk mengundurkan diri sebagai calon Kapolri. Erry meyakini Budi Gunawan sebagai penegak hukum akan menghormati segala proses hukum dan bisa bersikap ksatria. Dengan begitu, Budi Gunawan bisa membuktikan bahwa dirinya sebagai perwira dan warga negara yang baik serta menghormati penegakan dan proses hukum.

"Saya yakin sebagai penegak hukum ia bisa bersikap ksatria. Saya kira apabila ia berkenan mengundurkan diri (sebagai calon Kapolri), akan terlihat elegan," kata dia.

Sebelumnya, kemarin (21/1), sejumlah aktivis dari Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Polri melakukan aksi "Dukung Polri Bersih" di seberang Istana Merdeka, Jakarta. Lewat aksi itu, Koalisi mendesak Presiden Jokowi mencabut pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri dan menonaktifkan Budi Gunawan sebagai Kepala Lembaga Pendidikan Polri sehingga proses hukum tak terganggu.

Tags:

Berita Terkait