Mendekati berakhirnya masa jabatan Kapolri Bambang Hendarso Danuri membuat bursa pencalonan Kapolri mulai ramai. Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) bahkan telah mengantongi delapan nama calon pengganti Bambang Hendarso itu.
Sayangnya belum dapat disebutkan siapa saja yang masuk dalam bursa Kapolri. “Delapan nama. Surat resminya di ketua Kompolnas, itu rahasia. Saya pun belum tahu siapa nama-namanya, masih rahasia,” ujarnya, Rabu (4/8). Kompolnas bakal merevisi kedelapan calon itu pada September mendatang.
Delapan nama yang terjaring dalam bursa Kapolri, menurut Adnan akan disaring. Nah, salah satu prosesnya dilakukan Kompolnas dengan melihat jejak rekam kedelapan nama itu. “Setelah nanti nama-nama dibuka, apa sih kira-kira harapan publik mengenai kriteria Polri yang ideal. Kita ke sana,” tuturnya.
Selain dengan melihat jejak rekam kedelapan mana calon Kapolri, Kompolnas pun akan melihat pada klasifikasi rekening. Untuk itu, Kompolnas telah berkoordinasi dengan Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK). Selain PPATK, ujar dia Kompolnas akan melibatkan intansi terkait. Harapannya, Kapolri mendatang tidak bersinggungan dengan persoalan HAM, korupsi, pajak dan masalah lainnnya.
Dengan jaraknya berdekatan dengan habisnya masa tugas BHD, Adnan memastikan telah cukup waktu untuk berkoordinasi dengan instansi terkait. Lebih jauh dia menjelaskan instansi terkait yang akan dilibatkan dalam bursa Kapolri mendatang telah merespon positif. “Cukup karena mereka punya kompetensi di bidang itu. Mereka sudah punya catatan,” ujarnya.