"Ada beberapa informasi yang kami dapat, dia (Royani) di Indonesia, tetapi selalu berubah-ubah tempat. Setiap hari bergerak, jadi susah, harus pasti benar (sebelum menangkap) karena informasinya harus yang paling betul," kata Laode di Gedung KPK, Jumat.
Dalam upaya mencari Royani, KPK juga telah meminta bantuan Mabes Polri. "Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama bisa diketahui," kata Laode.
Mengenai adanya keterlibatan oknum tertentu yang membantu menyembunyikan Royani, Laode mengaku belum memperoleh informasi mengenai kebenaran hal tersebut.
KPK menduga Royani adalah orang yang menjadi perantara penerima uang dari sejumlah pihak yang terlibat kasus di MA, terutama terkait dengan pemeriksaan Nurhadi setelah operasi tangkap tangan (OTT) panitera/sekretaris PN Jakpus Eddy Nasution dan pegawai PT Arta Pratama Anugerah pada 20 April 2016.
KPK sudah mengirimkan permintaan pencegahan Royani ke luar negeri sejak 4 Mei 2016.
Sebelumnya, KPK juga telah dua kali menjadwalkan pemeriksaan terhadap Royani, yaitu pada 29 April dan 2 Mei 2016. Namun, Royani tidak memenuhi panggilan tersebut tanpa keterangan.