Lemahnya Penghayatan Agama, Jadi Tantangan Kebangsaan
Pojok MPR-RI

Lemahnya Penghayatan Agama, Jadi Tantangan Kebangsaan

Sebab dapat melahirkan pemahaman radikal yang memvonis kelompok lain salah.

RED
Bacaan 2 Menit

 

"Kemajuan teknologi informasi modern tersebut jika tidak disikapi dengan bijak, maka teknologi tersebut akan berdampak merusak sendi-sendi kebangsaan Indonesia bahkan pemahaman radikalisme masuk juga melalui teknologi informasi ini," imbuhnya.

 

Untuk itu, Mahyudin mengajak seluruh rakyat Indonesia terutama generasi muda bangsa agar bijak menggunakan teknologi informasi. Pergunakan itu untuk kebaikan dan mempermudah aktifitas. Juga harus pintar-pintar menyaring segala informasi hoax atau fakta yang banyak muncul di media sosial.

 

"Apalagi mendekati pilpres 2019.  Munculnya berbagai kabar hoax, fitnah dan adu domba sangat banyak. Tanamkan dalam diri bahwa pilpres adalah pesta demokrasi yang biasa-biasa saja. Pilih sesuai pilihan masing-masing tanpa harus berkelahi antar teman, antar tetangga, antar keluarga. Pilpres 2019 adalah pintu masuk untuk Indonesia maju dan untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia tanpa pandang bulu," pungkasnya.

Tags:

Berita Terkait