Mega Terkaya, Amien Termiskin
Jeda

Mega Terkaya, Amien Termiskin

Soal pamor dan ketenaran, nama Amien Rais tidak kalah dengan Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati Sukarnoputri, atau Akbar Tandjung. Tiada hari tanpa pemberitaan keempat tokoh nasional ini. Sayangnya, tidak ada keakuran di antara mereka. Soal kekayaan, siapa dari keempatnya yang paling kaya dan paling miskin?

APr
Bacaan 2 Menit

Nah, yang menjadi sorotan,  barang seni dan logam mulia yang didapat dari hibah senilai Rp1,7 miliar atau separo kekayaannya itu diperoleh Gus Dur setelah menjadi presiden. Mantan Ketua Umum PBNU ini juga tidak mencatatkan rumah di Jalan Irian 7, Menteng, Jakarta Pusat.

Dari empat tokoh itu, Ketua MPR Amien Rais paling miskin dengan kekayaan hanya Rp1,01 miliar. Harta Amien paling banyak dalam bentuk giro dan kas senilai Rp378,4 juta dan AS$13.700. Ketua Umum PAN ini memiliki dua kapling tanah di Sleman senilai Rp186,2 juta serta alat perkakas senilai Rp51,4 juta.

Amien yang mantan Ketua Umum PP Muhammmadiyah ini memiliki tiga mobil dan tiga motor senilai Rp243 juta, termasuk Toyota Corolla keluaran 1999. Sayangnya, Amien tidak menjelaskan sedan Chrysler coklat tua yang sering dipergunakannya.

Bahkan, kekayaan Amien masih di bawah wakilnya di MPR, Prof. Dr. Jusuf Amir Feisal (Rp1,307 miliar) atau Letjen TNI Hari Sabarno (Rp1,249 miliar). Jangan pula bandingkan dengan anggota DPR, Hussein Naro yang memiliki kekayaan Rp97,431 miliar plus AS$468.000 atau Siswono Yudo Husodo sebanyak RP74,777 miliar plus AS$81.700.

Muhaimin, tokoh muda PKB kelahiran tahun 1966 yang kini menjadi Wakil Ketua DPR, saja memiliki kekayaan giro sebanyak Rp782,8 juta, tiga mobil senilai Rp480 juta, serta tanah dan bangunan senilai Rp600 juta. Ir. Muchayat, Wakil Ketua KPKPN, memiliki kekayaan Rp14,760 miliar. Sementara John Pieris merupakan anggota KPKPN paling miskin dengan kekayaan hanya Rp48,588 juta.

Begitulah dunia. Ada yang kaya, ada pula yang miskin. Kasan Kedah, Pimpro Prasarana Fisik Meneg Koperasi dan UKM melaporkan hanya memiliki kekayaan Rp49,99 juta, sedangkan Sigitirfansyah, Pimpro Peningkatan Pembangunan Transportasi Darat Dephub hanya memiliki kekayaan RP54,9 juta.

Namun yang lebih mengenaskan adalah Pranowo. Bendahara di Departemen Perhubungan ini hanya memiliki harta berupa giro senilai kurang dari Rp1,5 juta. Ia mengaku tidak memiliki rumah, mobil, ataupun harta lain. Lalu bagaimana Pranowo bertahan hidup. Sayang, tidak diceritakan, apakah Pranowo harus ngontrak di rumah petak dan berangkat dengan naik bus umum.

Pengumuman harta kekayaan para pejabat oleh KPKPN itu sepertinya hanya untuk pamer kekayaan. Tidak ada data lebih lanjut, bagaimana kekayaan itu diperoleh, apakah lewat cara halal atau haram, tabrak kanan kiri atau injak bawah dan menjilat ke atas.

Dari fakta itu, ironisnya perbedaan kekayaan pejabat "antara langit dan bumi". Ada pejabat bergelimang materi dengan kekayaan lebih dari Rp100 miliar. Sementara, ada pejabat dengan kekayaan tidak sampai Rp1,5 juta. Kalau kekayaannya hanya segini, mana tahan hidup di Jakarta. Bisa-bisa hanya kenyang bersenandung: "Aku rela hidup di gubuk derita, asalkan... ".

 

Tags: