Menimbang Risiko Kehadiran AI Terhadap Etik dan Isu Copyright di Dunia Pers
Terbaru

Menimbang Risiko Kehadiran AI Terhadap Etik dan Isu Copyright di Dunia Pers

Perlunya digaungkan lagi kerja pers yang harus bertugas menghasilkan karya jurnalistik yang berkualitas ditengah maraknya penggunaan teknologi AI.

Willa Wahyuni
Bacaan 2 Menit
Diskusi terbuka What's Next After Publisher Rights: AI For Media yang diadakan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Jumat (24/11). Foto: WIL
Diskusi terbuka What's Next After Publisher Rights: AI For Media yang diadakan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Jumat (24/11). Foto: WIL

Kehadiran publisher rights dalam ekosistem media di Indonesia sangat dibutuhkan untuk menekankan jurnalisme berkualitas sebagai salah satu unsur penting dalam demokrasi. Sebelumnya, telah disusun draft Peraturan Presiden (Perpres) tentang Publisher Rights atau hak penerbit dengan judul Peraturan Presiden mengenai Tanggung Jawab Platform Digital untuk mendukung Jurnalisme Berkualitas.

Perkembangan teknologi yang sangat masif telah menjadi keniscayaan, dan kehadiran Artificial Intelligence (AI) memberikan dampak pertumbuhan yang positif maupun negatif dalam ekosistem media di Indonesia. 

Chief Marketing Officer KG Media Indonesia, Dian Gemiano, mengatakan kehadiran AI dalam konteks redaksional memang berisiko, apalagi terkait etik dan isu copyright yang masih menjadi perdebatan.

Baca Juga:

“Untuk media terutama dalam konteks redaksional memang risiko soal etik dan isu copyright masih diperdebatkan. Jadi, kalau menurut saya di tahap ini, teman-teman media harus mengeksplorasi tetapi juga tetap harus memitigasi risikonya,” ujarnya dalam diskusi terbuka Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Jumat (24/11).

Meski publisher rights akan disahkan, tetapi perusahaan media perlu memahami bahwa tidak ada regulasi yang dapat menjadi obat dari segala obat. Dalam artian, akan selalu ada limitasi dalam regulasi.

“Untuk itu ekosistem media harus terlibat secara aktif mengkonsolidasi kepentingannya untuk melindungi diri dari hantaman mesin,” ujar Staf Khusus Wamen Kominfo, Indri Saptaningrum dalam kesempatan yang sama.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait