Menkominfo: Konten Hoaks di Masa Kampanye Pemilu 2024 Menurun
Melek Pemilu 2024

Menkominfo: Konten Hoaks di Masa Kampanye Pemilu 2024 Menurun

Konten hoaks yang beredar tak sebanyak di era kampanye 2019. Kendati begitu konten hoaks tetap menjadi ancaman bagi keberlangsungan demokrasi di tanah air.

Rofiq Hidayat
Bacaan 3 Menit
Menkominfo Budi Arie Setiadi. Foto: Setkab
Menkominfo Budi Arie Setiadi. Foto: Setkab

Berbagai upaya dalam rangka menangkal konten dengan informasi yang bernarasi bohong alias hoaks di masa kampanye pemilihan umum (Pemilu) terus dilakukan. Belajar dari 2014 dan 2019, persiapan penyelenggaraan pemilu 2024 dalam menangkis berbagai informasi hoaks gencar dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menegaskan sepanjang masa kampanye Pemilu 2024, konten yang beredar tidak sebanyak di Pemilu 2019 lalu. Kendati menurun, namun berita bohong yang beredar di masyarakat tetap menjadi ancaman bagi keberlangsungan demokrasi di tanah air.

Dia merinci, sepanjang masa kampanye Pemilu 2024 sejak 28 November 2023 hingga 11 Januari 2024, pihaknya melakukan take down terhadap 51 konten terkait pemilu. Selain itu, Kemenkominfo menerbitkan sekitar 175 klarifikasi atas berita bohong mengenai pemilu.

Jumlah ini menjadi pengingat kita semua bahwa hoaks masih mengancam demokrasi kita, walaupun secara data (kumulatif) jauh menurun dibanding tahun 2019,” ujarnya melalui keterangannya persnya, Sabtu (13/1/2024).

Baca juga:

Dia menerangkan, peran lembaga negara yang dipimpinya terus menyebarkan informasi terkait dengan pemilu. Terlebih, pihaknya terus menjaga ruang digital agar demokrasi tetap berkualitas dengan baik. Lagipula, kata Budi, berbagai upaya tersebut terus diperkuat melalui kerja sama dengan para penyelenggara pemilu.

Seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sebagai wujud dukungan terhadap penyelenggaraan Pemilu 2024. Tapi tugas penting Kementerian yang dipimpinnya terus melakukan penanggulangan konten dan literasi digital kepada masyarakat luas, khususnya di tengah penyelenggaraan pesta demokrasi lima tahunan.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait