Metode Seni Wayang Kulit Empat Pilar, Dinilai Efektif
Pojok MPR-RI

Metode Seni Wayang Kulit Empat Pilar, Dinilai Efektif

Setidaknya terdapat dua dampak positif yang ingin MPR dapat dari generasi milenial ini. Yakni pertama, sosialisasi pasti tersampaikan. Kedua MPR ingin melestarikan budaya daerah dengan memperkenalkan seni budaya tanah air kepada generasi muda bangsa.

Oleh:
Info MPR
Bacaan 2 Menit

 

Lakon 'Kisah Parikesit dan Dewi Kunti' ini sendiri tetap berseting kisah perang Bharatayuda dalam epos Mahabharata. Kisah bermula dari aksi pembalasan dendam kematian Durna oleh sang anak Aswatama kepada keturunan Pandawa yang sangat yakin ayahandanya dibunuh dengan cara tipu muslihat oleh Pandawa.

 

 

Kemudian dendam luar biasa Aswatama yang dibarengi dengan tindakan tak beretika dengan membumuh keturunan Pandawa, membawanya ke lubang kehinaan pasca dikalahkan oleh Arjuna akibat perbuatannya. 

 

Kisah tersebut mengingatkan kepada masyarakat bahwa perilaku yang mengakibatkan konflik dan perseteruan tidak hanya berdampak negatif bagi para pelaku konflik tapi juga masyarakat sekitar dan hal tersebut juga tidak sesuai dengan pemahaman dan pengamalan Pancasila, serta karakter bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi kesantunan serta musyawarah.

 

Dalam cerita ini juga dikisahkan tentang sosok yang memegang teguh dan selalu memihak kepada kebaikan, menghindari konflik dan menjunjung kebersamaan yang ditunjukkan dalam diri figur Sri Khrisna yang selalu berada dan membela Pandawa.  Dan memang pada akhirnya  kebaikan akan selalu menang. Sangat penting untuk jangan pernah berhenti berbuat baik.

Tags:

Berita Terkait