Pegiat media sosial yang kini duduk di kursi pesakitan, Adam Deni Kembali menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Rabu (6/4). Dalam sidang itu, Adam bertemu dengan Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni yang dijadwalkan menjadi salah satu saksi di persidangan.
"Ini momen yang saya tunggu, ya," kata Adam Deni saat dibawa masuk ke ruang sidang dengan tangan terborgol dan dikawal empat personel kepolisian dengan membawa senjata laras panjang.
"Akhirnya bisa bertemu dengan wakil rakyat yang membungkam saya sampai detik ini," tambah Adam.
Dalam kasus ini, selain Adam Deni, terdakwa lain yakni Ni Made Dwita telah didakwa melakukan transmisi dokumen elektronik orang lain yang bersifat rahasia milik Ahmad Sahroni. Adam Deni harus menjalani penahanan di Rutan Bareskrim Polri sejak Februari 2022 lalu.
Keduanya dijerat dengan Pasal 48 Ayat (3) jo Pasal 32 Ayat (3) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) sebagaimana diubah dan ditambah dengan UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.
Ternyata, di ruang persidangan tersebut merupakan momen pertemuan pertama Adam Deni dan Ahmad Sahroni secara langsung. Pada momen tersebut, terdakwa Adam Deni kembali meminta maaf kepada Ahmad Sahroni. Tak hanya Adam Deni, terdakwa kedua, Ni Made Dwita Anggari, pun juga demikian.
Momen permintaan maaf ini ditengahi oleh salah satu anggota majelis hakim, Rudi Kindarto. Saat itu, Rudi menawarkan ke Adam Deni apakah ia akan kembali minta maaf ke Ahmad Sahroni secara langsung.
Permintaan maaf sebelumnya dilakukan Adam Deni melalui video. Meski meminta maaf, Rudi mengingatkan bahwa kasus hukum tetap berjalan sehingga tidak mengubah walaupun sudah ada permintaan maaf.