Pasar Domestik Potensial Market UKM
Berita

Pasar Domestik Potensial Market UKM

Untuk memperkuat keberadaan UKM, pemerintah tengah membangun konektifitas antara UKM yang satu dengan yang lain.

Oleh:
FAT
Bacaan 2 Menit
Pasar Domestik Potensial Market UKM
Hukumonline

Pasar domestik yang luas dan banyak, dinilai sebagai potensial market bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia. Deputi bidang pengkajian Sumber Daya UKMK Kementerian Koperasi dan UKM I Wayan Dipta mengatakan, jika UKM di Indonesia dapat menguasai pasar domestik, maka tak perlu lagi ekspor ke luar negeri.

“Kalau itu kita garap, itu luar biasa,” kata Dipta di sela-sela seminar bertema ‘Tantangan dan Peluang UKM Menghadapi MEA 2015’ di Jakarta, Rabu (11/12).

Potensial market, lanjut Dipta, lantaran jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 250 juta jiwa. Bahkan, dari jumlah penduduk yang banyak tersebut setara dengan 40 persen pasar di ASEAN. Ia yakin, produk-produk yang dihasilkan UKM-UKM Indonesia dapat bersaing dengan produk dari luar negeri.

“Ini potensial market, UKM-UKM kita bisa merajai di situ, jangan sampai produk asing yang masuk,” kata Dipta.

Walaupun menjadi potensial market, Dipta tak menampik jika UKM di Indonesia masih memiliki kendala. Salah satunya adalah konektifitas antara UKM yang satu dengan yang lain. Bahkan, luasnya wilayah Indonesia menyebabkan transportasi penunjang produk UKM semakin tersendat. Atas dasar itu, pemerintah dan seluruh stakeholder akan terus menyelesaikan kendala-kendala tersebut.

Salah satu persoalan yang tengah diselesaikan pemerintah adalah membangun kolaborasi atau partnership antara UKM yang satu dengan yang lain. Menurutnya, kerjasama antar UKM ini diperlukan untuk mengatasi masalah produksi UKM yang besar. “Misal, ketika demand-nya satu kontainer, enggak mungkin satu UKM (yang menyediakan, red). Harus bersama-sama,” tandasnya.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) berharap agar masyarakat tak takut dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan dimulai pada 2015. Menurut Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, saat ini sudah terjadi MEA. Hanya saja, pintunya baru akan terbuka pada 2015 mendatang. Jika dipersentasekan, implementasi MEA saat ini sudah hampir 80 persen, sehingga pada 2015 mendatang baru benar-benar terbuka 100 persen.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait