Pasar Domestik Potensial Market UKM
Berita

Pasar Domestik Potensial Market UKM

Untuk memperkuat keberadaan UKM, pemerintah tengah membangun konektifitas antara UKM yang satu dengan yang lain.

Oleh:
FAT
Bacaan 2 Menit

“Sekarang MEA ini sudah kita mulai. Ini sudah 80 persen terbuka tinggal 20 persen lagi. Ketakutan itu perlu dihilangkan, tidak ada yang perlu ditakutkan,” ujar Bayu.

Ia menilai, peluang Indonesia dalam menghadapi MEA di tahun 2015 sangat besar. Apalagi, pasar di sembilan negara ASEAN lainnya masih terbuka lebar hingga mencapai 350 juta pasar. Salah satu pasar yang menjadi potensi dari produk-produk Indonesia adalah negara yang baru berkembang, seperti di Vietnam, Laos, Myanmar dan Kamboja.

Ia juga tak menampik jika penduduk Indonesia yang sekitar 205 juta jiwa menjadi sasaran empuk bagi negara-negara ASEAN lain. Meskipun begitu, ia berharap, masyarakat tak perlu khawatir lantaran produk-produk yang dihasilkan Indonesia tak kalah bersaing dari negara ASEAN yang lain. “Masih sangat banyak produk kita yang punya daya saing di Asean, saya yakin itu,” katanya.

Menurutnya, dari 56 juta pelaku UKM di Indonesia, baru sekitar 2700 yang menjadi eksportir. Atas dasar itu, masih terbuka lebar bagi pelaku UKM Indonesia untuk bersaing di pasar AEC yang akan dimulai pada tahun 2015 mendatang. “Ini saya kira menjadi modal besar untuk memandang peluang terbuka,” katanya.

Senior Economist Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan menambahkan, untuk memperkuat keberadaan UKM menjelang MEA 2015, perlu ada upaya pencegahan dari seluruh stakeholder. Pencegahan tersebut bisa berupa pemberian dukungan bagi UKM-UKM Indonesia.

“Dalam menghadapi 2015 bagaimana caranya sektor korporasi memberi dukungan ke UKM, bisa dengan cara menunjuk mereka sebagai vendor atau berikan pendidikan melalui CSR (Corporate Social Responsibility). Harus ada preventif action untuk UKM,” tutup Fauzi.

Tags:

Berita Terkait