PDIH 'Jantung' Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
Utama

PDIH 'Jantung' Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

Konsep PDIH Fakultas Hukum Universitas Brawijaya bukan perpustakaan konvensional yang kegiatannya hanya membaca buku, tapi tempat berdiskusi dan penelitian.

Ady Thea DA
Bacaan 3 Menit

Ruangan PDIH yang terletak di lantai 7 gedung C FHUB itu memiliki koleksi literatur berupa ensiklopedia, putusan pengadilan, biografi, dan jurnal. Audrey menjelaskan FHUB punya lembaga yang disebut Klinik Jurnal. Kemudian jurnal yang dihasilkan FHUB, seperti Arena Hukum dan Brawijaya Law Jurnal yang tahun ini sudah masuk dalam index scopus.

Audrey menghitung koleksi PDIH setiap tahun meningkat. Misalnya tahun 2020 totalnya ada 14.433 eksemplar buku bertema hukum, meningkat jadi 15.458 buku tahun 2023. Ditambah lagi buku berbentuk digital (E-Book) sebanyak 202 dan tugas akhir mahasiswa 4.657 eksemplar.

Hukumonline.com

Audrey saat berbincang dengan Hukumonline. Foto: RES

Dosen FHUB yang mengampu bidang Hukum Internasional itu menguraikan, PDIH terlibat dalam proses internasionalisasi. Sebab FHUB telah menyandang akreditasi internasional Agency for Quality Assurance through Accreditation of Study Programmes (AQAS) untuk program studi doktoral, magister, dan sarjana ilmu hukum. Mendukung akreditasi itu PDIH menyediakan berbagai literatur dan jurnal sekaligus penelitian serta dokumentasi ilmu hukum yang sumbernya dari dalam dan luar negeri.

“Kami berharap PDIH menjadi pusat dokumentasi ilmu hukum terdepan,” harapnya.

PDIH terus berupaya untuk menjalin kerjasama dengan berbagai pihak terutama civitas akademika dari berbagai kampus. Bagi Audrey, kerjasama itu penting untuk mengembangkan akses digital bagi seluruh pengguna PDIH. Penjajakan kerjasama itu sudah dimulai antara lain dengan melakukan kunjungan ke Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Airlangga (Unair), National University Of Singapores (NUS), dan Singapore Management University (SMU).

“Harapannya melalui kerjasama itu mahasiswa FHUB bisa memiliki wawasan yang lebih luas, termasuk dalam melakukan penelitian,” imbuhnya.

Tak ketinggalan Audrey menjelaskan PDIH telah mengadopsi beberapa teknologi informasi. Misalnya dalam dalam sistem administrasi peminjaman buku, literasi dalam bentuk digital, dan terintegrasi dengan perpustakaan pusat Universitas Brawijaya. PDIH memanfaatkan platform iThenticate untuk mendeteksi plagiat, dan menyediakan katalog daring melalui Online Public Access Catalog (OPAC).

Tags:

Berita Terkait