Peran Anggota
Dalam sebuah koperasi peran anggota sangat penting untuk memajukan dan memperbesar unit usaha. Oleh karenanya, Darja menyebut anggota sebagai kunci koperasi karena berperan signifikan mendorong koperasi mewujudkan cita-citanya yaitu memberi kesejahteraan untuk anggotanya. Sebagai upaya merealisasikan hal itu Darja menyebut koperasi sudah melakukan berbagai hal. Misalnya, dalam rangka meningkatkan pendapatan unit usaha mini market, dibuat program agar anggota bersemangat untuk berbelanja.
Selain fasilitas kredit yang otomatis dapat diperoleh anggota ketika belanja di mini market koperasi, setiap satu bulan sekali digelar diskon besar. Walau setiap program diskon dilaksanakan para anggota banyak yang berbelanja, namun Darja menilai hal itu kurang memenuhi harapan. Pasalnya, setelah program diskon selesai, para anggota enggan berbelanja secara rutin. Di samping itu, unit usaha mini market belum mampu menggelar program diskon setiap hari karena perlu menjaga keberlanjutan usaha. “Penjualan bagus kalau kita bisa kasih diskon. Tapi kan kita tidak bisa kasih diskon terus-menerus,” tuturnya.
Walau program itu belum memenuhi harapan, tapi koperasi tak kehabisan akal, Darja menyebut setahun sekali mini market menggelar program hadiah untuk anggota yang berbelanja. Salah satu hadiahnya adalah sepeda motor. Mengacu program hadiah yang dilaksanakan tahun lalu, Darja melihat cukup baik mendorong anggota untuk berbelanja. Oleh karenanya, di tahun ini program hadiah akan digelar kembali.
Menurut Darja, itulah salah satu tantangan yang harus dihadapi koperasi, yaitu bagaimana para anggotanya aktif mendukung kegiatan koperasi. Menjamurnya mini market waralaba sampai ke tingkat pemukiman membuat mini market koperasi jarang dikunjungi anggotanya. Ia pun memahami hal itu, karena bisa jadi anggota merasa lebih mudah untuk berbelanja di mini market dekat rumah ketimbang di koperasi. Sebab, ketika anggota berbelanja di koperasi, resikonya harus membawa barang belanjaan sampai ke rumah. Bagi sebagian anggota, terutama yang tidak memiliki kendaraan pribadi, tentu saja hal itu cukup merepotkan. “Memang koperasi menghadapi saingan yang luar biasa, misalnya mini market (waralaba,-red),” tukasnya.
Dukungan Pimpinan
Selain dibutuhkan keaktifan anggota, Darja mengatakan kemajuan koperasi juga didukung oleh berapa besar perhatian yang dicurahkan pimpinan di kementerian terhadap koperasi. Dukungan dari pimpinan itu bentuknya beragam, mulai dari fasilitas, sarana prasarana sampai kebijakan lain yang mampu mendorong koperasi agar mampu menggapai cita-citanya yaitu mewujudkan kesejahteraan bagi anggotanya. Selama ini, sebagian besar kegiatan yang dilakukan koperasi sifatnya swadaya anggota. Sedangkan bantuan dari instansi tempat bernaung tergolong minim. Misalnya, hanya diberikan tempat untuk melaksanakan kegiatan koperasi.
Tak ketinggalan Darja mengatakan selama ini koperasi tidak terlibat atau dilibatkan dalam kegiatan atau pengadaan di instansi tempatnya bernaung. Dia pun heran kenapa koperasi di lembaga pemerintahan lain terlihat besar karena memiliki banyak unit usaha. Atau dilibatkan instansinya dalam sebuah pengadaan. Sempat terbesit dipikrannya untuk melakukan komparasi dengan koperasi di instansi pemerintahan lainnya. Sehingga, koperasi Pelita dapat memetik ilmu agar mampu berkembang lebih baik lagi. “Saya heran kenapa koperasi di lembaga lain itu bisa besar,” tandasnya.
Di samping membutuhkan dukungan anggota dan pimpinan lembaga, Darja menyebut koperasi perlu ditunjang oleh regulasi yang mampu memberi perlindungan. Misalnya, dibutuhkan peraturan perundang-undangan yang memberikan perlindungan dan dukungan terhadap koperasi. Sehingga, koperasi dapat berkembang dan berkompetisi seperti badan usaha lain. Ironisnya, UU No.17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian dirasa belum menyentuh hal tersebut. “Koperasi cenderung disisihkan,” keluhnya.