Pesan Mendalam Otto Hasibuan di Rakernas Peradi
Rakernas Peradi III

Pesan Mendalam Otto Hasibuan di Rakernas Peradi

Otto berharap Rakernas bukan menjadi agenda tahunan semata, tetapi sesuai dengan Hymne dan Mars Peradi yaitu melayani dan melindungi masyarakat.

Oleh:
Aji Prasetyo
Bacaan 2 Menit
Ketua Dewan Pembina DPN Peradi Otto Hasibuan dan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi di sela-sela Rakernas Peradi III di Medan, Kamis (6/12). Foto: Istimewa
Ketua Dewan Pembina DPN Peradi Otto Hasibuan dan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi di sela-sela Rakernas Peradi III di Medan, Kamis (6/12). Foto: Istimewa

Pikiran saya akan bercerita yang lain, tapi terpaksa saya mengubah sambutan saya karena pernyataan Pak Gubernur (Sumatera Utara), tapi itulah yang menjadi pandangan masyarakat,” kata Ketua Dewan Pembina DPN Peradi Otto Hasibuan dalam sambutannya dalam Rakernas III DPN Peradi di Medan, Kamis (6/12/2018).

 

Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dalam sambutan menyinggung profesi advokat yang saat ini persepsinya di masyarakat hanya sebagai pembela yang salah dan pembela para penguasa. Ia sempat mengutip salah satu lirik di Mars Peradi bahwa advokat seharusnya membela kebenaran.

 

Otto merespon pernyataan Edy tersebut seraya berharap Rakernas Peradi kali ini dan kedepannya tidak hanya sebagai rutinitas organisasi. Tetapi, bisa mewujudkan isi Hymne dan Mars Peradi untuk benar-benar melayani dan melindungi masyarakat.

 

Ia mengatakan sebuah negara yang sudah mempunyai semua instrumen penegakan hukum, seperti undang-undang, aparat penegak hukum yang menangani penyelidikan, penyidikan, penuntutan, dan hingga pemeriksaan dan memutuskan perkara di sidang pengadilan, tetapi penegakan hukum tidak berjalan maksimal.

 

“Ini sama dengan kenapa ya sudah ada UU Advokat, Komisi Pengawas. Bahkan sudah ada cabang-cabang organisasi, advokat masih seperti ini, advokat itu masih pecah,” ujarnya. Baca Juga: Semarak Meriahnya Pembukaan Rakernas Peradi

 

Otto mengaku sangat sulit menyatukan advokat yang hadir dengan berbagai latar belakang. Tetapi, persatuan itu akan bisa terwujud jika para advokat mempunyai tujuan yang sama yakni menegakkan hukum dan keadilan serta melindungi dan melayani masyarakat secara optimal.

 

“Tapi mental kita (sering) menerabas (menabrak) aturan, kode etik, tidak bisa menang pecah, itu mentalnya. Kalau culture ini tidak bisa dibenahi, ya pecah,” kata dia.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait