Presiden Kembar: Gus Dur Akan Dipaksa Keluar Istana
Berita

Presiden Kembar: Gus Dur Akan Dipaksa Keluar Istana

Skenario "presiden kembar" mencuat belakangan ini. Namun dengan Tap MPR yang memberhentikan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan mengangkat Megawati, tampaknya hanya akan ada satu presiden, yaitu Megawati. Masalahnya, Gus Dur dan pendukungnya bersikeras menganggap Gus Dur tetap presiden dan tidak rela meninggalkan istana.

Oleh:
Tim SI/APr
Bacaan 2 Menit
Presiden Kembar: Gus Dur Akan Dipaksa Keluar Istana
Hukumonline

Melalui Menlu Alwi Shihab, Presiden Abdurrahman Wahid menyatakan bahwa sampai kapan pun dirinya tidak akan meninggalkan Istana Merdeka. Sementara Ketua MPR Amien Rais menyatakan bahwa MPR memberi waktu dua minggu bagi Gus Dur untuk berkemas-kemas dan setelah itu Gus Dur harus segera meninggalkan Istana Merdeka.

"Itu amat mudah. Kalau presiden yang baru sudah dilantik, maka Gus Dur akan menjadi warga negara biasa. Kalau ia masih mau tinggal di Istana seminggu atau dua minggu tidak apa untuk berkemas. Tapi tidak ada lagi protokoler, paspamres dan kabinet. Kata-kata dia tidak akan berdampak seperti saat ia menjadi presiden. Ia akan menjadi warga negara biasa , ujar Amien.

Pernyataan Amien ini jelas lebih lunak dari pernyataannya pada Sabtu lalu seusai Sidang Paripurna. Saat itu, Amien mengatakan: "Kalau dia tetap tinggal di Istana, kami tidak akan memberi toleransi lebih lama. Saya yakin bahwa polisi akan menahan dia."

Banyak tokoh menyarankan agar Gus Dur keluar istana secara sukarela, sehingga tidak ada hal yang mengganjal bagi semua pihak. Jika tetap bertahan, Gus Dur bisa dianggap kepala batu dan tidak tahu diri. Ia tidak mau mundur secara elegan, walaupun secara politik sudah tidak diakui menjadi presiden.

Masalahnya sekarang, Gus Dur telah bertekad untuk tetap di istana sebagaimana MPR telah bertekad untuk mengeluarkan Gus Dur dari istana. Bila aparat penegak hukum dikerahkan untuk mengeluarkan Gus Dur secara paksa, tidakkah pendukung Gus Dur akan membanjiri istana? Yang lebih mengkhawarirkan, akan terjadi bentrok antara pendukung Gus Dur dan aparat keamanan.

Ujian pertama bagi TNI/Polri

Menurut pengamat militer Hasnan Habib pengeluaran mantan Presiden Gus Dur dari Istana Negara merupakan wewenang dari presiden baru Megawati. "Presiden baru yang bisa menjalankan untuk memerintahkan mantan Presiden Gus Dur keluar dari istana," ujar Hasnan ketika dihubungi hukumonline.

Namun demikian, Hasnan juga berpendapat agar sebaiknya Presiden Megawati memberikan tenggang waktu bagi mantan Presiden Gus Dur untuk berkemas-kemas. "Asalkan jangan terlalu lama," cetusnya. Alasannya, istana itu merupakan istana negara dan kepunyaan rakyat.

Tags: