Konvensi Nasional Media Massa yang diselenggarakan dalam rangka Hari Pers Nasional, telah dilaksanakan pada 7-8 Februari 2022 yang lalu di Kendari, Sulawesi Tenggara. Konvensi ini menghadirkan berbagai jurnalis dari berbagai media, pemerintah hingga pelaku usaha digital.
Dalam konvensi ini para stakeholder mendorong negara untuk secara sistematis dan berjangka panjang merumuskan kebijakan yang mengarah pada terbangunnya kedaulatan nasional di bidang digital.
Dalam kesempatan tersebut, hadir Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Johnny G. Plate yang mengatakan bahwa di tengah berbagai keterbatasan akibat yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19, dunia terus didorong untuk melakukan transformasi digital termasuk industri media. (Baca: Melihat Pengaruh Good Journalism ke Bisnis Periklanan Media)
“Perubahan besar yang diakibatkan oleh kemajuan teknologi digital, telah menjadi orientasi sekaligus solusi yang dapat menembus keterbatasan memperluas perspektif dan jangkauan yang mempercepat proses di berbagai lini kehidupan termasuk di industri media,” jelasnya.
Adanya berbagai kemajuan teknologi yang terus berlangsung di tengah kehidupan masyarakat membuat pemerintah harus terus berusaha meningkatkan kebijakan ditengah derasnya arus digitalisasi teknologi.
Hal ini mendesak untuk melindungi kepentingan Indonesia di tengah derasnya transformasi digital yang terjadi di semua bidang. Tim Konvensi Nasional Media Massa 2022 yang terdiri dari Agus Sudibyo, Eduard Depar, Kemal Effendi Gani, Frans Surdiasis, Neil Tobing, Wenceslaus Manggut, Candi Sinaga dan Christina Chelsea turut merekomendasikan pemerintah atau Dewan Perwakilan Rakyat untuk mempercepat regulasi publisher rights maupun regulasi lainnya yang bertujuan untuk membangun kemandirian atau kedaulatan digital.
Tim Konvensi Nasional Media Massa 2022 menilai regulasi ini penting diwujudkan untuk terciptanya konvergensi dan permainan yang adil di ruang digital antara media konvensional dan media baru. Regulasi maupun aturan pelaksanannya harus segera dilaksanakan.