Melihat Pengaruh Good Journalism ke Bisnis Periklanan Media
Terbaru

Melihat Pengaruh Good Journalism ke Bisnis Periklanan Media

Keberhasilan media dapat dilihat dari sejauh mana media tersebut dapat menjangkau pembacanya. Namun, di era digital saat ini distribusi yang besar adalah control of access terhadap informasi.

Oleh:
CR-27
Bacaan 2 Menit
Acara Konvensi Nasional HPN 2022: Membangun Model Media Massa Yang Berkelanjutan. Foto: CR-27
Acara Konvensi Nasional HPN 2022: Membangun Model Media Massa Yang Berkelanjutan. Foto: CR-27

Dalam mematuhi dan menjalankan Undang-Undang Pers No.40 Tahun 1999 dan 11 Pasal di Kode Etik Jurnalistik yang disepakati lewat forum Dewan Pers, telah mengarahkan jurnalis untuk menyajikan konten bacaan yang berkualitas.

Di era digital, jurnalis dihadapkan pada keharusan untuk memahami data namun dengan tetap memperhatikan kualitas berita yang layak untuk didistribusikan kepada pembaca. Faktor utama dari keberhasilan media tersebut adalah distribusi.

Ketua Indonesian Digital Association, Dian Gemiano, mengatakan pada acara Konvensi Nasional Media Massa, Selasa (8/2), sebuah media dikatakan berhasil ketika bisa menjangkau para pembaca seluas-luasnya.

“Keberhasilan media dapat dilihat dari sejauh mana ia dapat menjangkau pembacanya. Namun, di era digital saat ini distribusi yang besar adalah control of access terhadap informasi, yang mana tadinya informasi dikontrol oleh publisher namun dengan adanya distribusi digital, kontrol itu hilang dan berubah dari product centric ke customer centric,” ungkapnya.

Hal ini berarti publik akan mengkonsumsi konten yang ia inginkan saja, sehingga ada perubahan yang mana keberhasilan media bukan lagi dilihat dari distribusinya melainkan berubah menjadi discoverability.

Gemiano menjelaskan, discoverability ini adalah kemauan apakah sebuah konten mudah ditemukan di jagat media atau tidak. (Baca: Hari Pers Nasional, Ketua KPK Ingatkan Bahaya Laten Korupsi)

Discoverability di dunia digital diatur oleh algoritma, algoritma platform diatur oleh insentif bisnis, insentif bisnis diperoleh dari engagement, dan engagement ini tumbuh pesat dalam polarisasi narasi sosial,” jelasnya.

Tags:

Berita Terkait