Resmi Diluncurkan, AGI Legal Diharapkan Berkontribusi dalam Transaksi Foreign Direct Investment
Utama

Resmi Diluncurkan, AGI Legal Diharapkan Berkontribusi dalam Transaksi Foreign Direct Investment

Atas peluncuran AGI Legal yang terasosiasi dengan Allen Gledhill diharapkan pula dapat berkontribusi atas kesuksesan Indonesia memfasilitasi investasi yang masuk.

Ferinda K Fachri
Bacaan 4 Menit
Managing Partner A&G Jerry Koh saat pidato pembuka peluncuran AGI Legal di Hotel Langham Jakarta, Senin (27/5/2024) malam.
Managing Partner A&G Jerry Koh saat pidato pembuka peluncuran AGI Legal di Hotel Langham Jakarta, Senin (27/5/2024) malam.

Beroperasi sejak tahun ini, AGI Legal secara resmi diluncurkan pada Senin (27/5/2024). Firma asosiasi Allen & Gledhill (A&G) ini akan memberi nasihat hukum Indonesia oleh Tim Hukum AGI yang terdiri dari para advokat berlisensi penuh yang memiliki pengalaman bertahun-tahun diakui secara internasional. Melalui perhelatan ini, A&G Asia menyatakan komitmennya untuk memberikan klien layanan hukum yang “tiada tandingannya” di kawasan Asia.

“Saya percaya pembukaan AGI Legal malam ini bukan sekedar tentang pendirian firma hukum di Indonesia, namun merupakan perluasan lebih lanjut dari hubungan baik dan hangat antara negara tetangga Singapura dan Indonesia. Atas dasar kepercayaan dan sejarah bersama, bersama dengan rekan-rekan saya di Indonesia, mendorong kami mengambil langkah ini dan membangun sebagai bagian dari jaringan A&G yang dikenal sebagai A&G Asia,” ujar Managing Partner A&G Jerry Koh saat pidato pembuka peluncuran AGI Legal di Hotel Langham Jakarta, Senin (27/5/2024) malam.

Hukumonline.com

Momen peluncuran AGI Legal di Hotel Langham Jakarta, Senin (27/5/2024) malam.

Baca Juga:

Ia mengungkapkan kegembiraannya atas peluncuran resmi AGI Legal. Sebab, melalui AGI Legal menjadikan A&G Asia akan memiliki kemampuan melayani klien di Indonesia dengan nasihat hukum yang unggul. “AGI Legal juga akan dapat memanfaatkan keahlian jaringan A&G Asia, yang terdiri dari lebih dari 600 pengacara di wilayah ini. Kami berharap dapat berkontribusi terhadap kesuksesan Indonesia dengan memfasilitasi investasi ke negara ini,” kata dia.

Jerry juga menyebutkan tujuan bersama mereka untuk membantu perusahaan-perusahaan Indonesia menavigasi lanskap peraturan dan hukum yang kompleks di pasar-pasar utama pada kawasan Asia dan sekitarnya. Belum lagi, jika mengingat kembali perdagangan bilateral antara Indonesia dan Singapura tahun lalu yang menghasilkan lebih dari 51 miliar USD. Sejak tahun 2014, investasi yang datang dari Singapura secara konsisten dikatakan terus menduduki peringkat pertama sebagai sumber Penanaman Modal Asing atau Foreign Direct Investment (FDI) di Indonesia.

“Tahun 2020, pemerintah melakukan upaya yang sangat besar mewujudkan apa yang disebut UU Cipta Kerja yang memungkinkan perubahan pada banyak hal lain. Misalnya, dalam hal trading, bila sebelumnya dibatasi hanya 65% asing, sekarang untuk distribusi ritel juga pelayanan kesehatan untuk rumah sakit dengan grade tertentu akan terbuka untuk FDI. Jadi situasi FDI yang kita lihat saat ini di tahun 2024 sedang terkena dampak perubahan tersebut,” ungkap Partner AGI Legal Giffy Pardede.

Hukumonline.com

Partner AGI Legal Giffy Pardede.

Giffy melihat masih terdapat banyak aspek yang merasakan dampak dari UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja) itu di samping FDI. Seperti perubahan hak-hak karyawan, misalnya yang dirombak demi iklim yang lebih bersahabat, kembali lagi untuk penanaman modal asing. Membuat dari sektor-sektor yang terimbas, perubahaan yang terjadi amat terasa dalam bidang FDI. 

Tags:

Berita Terkait