RUPSLB BNI: Jajaran Direksi Dirombak, Komisaris Ditambah
Utama

RUPSLB BNI: Jajaran Direksi Dirombak, Komisaris Ditambah

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Nasional Indonesia akhirnya mengganti jajaran direksi, termasuk posisi Direktur Utama BNI, Saifuddien Hasan. Untuk jajaran komisaris, RUPSLB melakukan penambahan tiga orang komisaris baru.

Oleh:
Tri
Bacaan 2 Menit

Tidak ada target

Mengenai recovery aset atas L/C fiktif senilai Rp1,7 triliun, Arwin Rasyid, mengemukakan bahwa itu menjadi tanggung jawab direksi baru untuk meningkatkan kinerja perusahaan. "Berilah kami waktu, karena soal recovery masih ditangani aparat (kepolisian)," papar Arwin.

Namun begitu, Arwin menandaskan, pihaknya (direksi baru) tidak memiliki target apakah  recovery aset atas skandal L/C fiktif bisa  seratus persen kembali. "Soal recovery aset kami tidak bisa bikin target. Inikan bukan bisnis, tapi mengejar sesuatu," jelasnya.

Sedangkan terhadap rencana divestasi saham pemerintah, Arwin mengemukakan bahwa hal itu sudah dipaparkan kepada pemegang saham. Tapi sejauh ini, BNI baru pada tahap penunjukkan penasehat keuangan untuk mencari model yang terbaik bagi penawaran saham BNI.

Dalam RUPSLB juga terungkap beberapa rencana BNI yang telah disetujui pemegang saham untuk meningkatkan performance-nya. Antara lain, kuasi reorganisasi berdasarkan laporan keuangan posisi 30 Juni 2003. Setelah dilakukan kuasi reorganisasi, ekuitas BNI akan mencapai Rp9,51 triliun dari sebelumnya Rp7,119 triliun.

Dengan kuasi reorganisasi diharapkan neraca perseroan dapat menunjukkan nilai sekarang tanpa dibebani dengan defisit, mengingat langkah tersebut merupakan prosedur akuntansi yang mengatur perusahaan merestrukturisasi ekuitasnya tanpa melalui reorganisasi secara hukum. Kuasi reorganisasi dilakukan dengan metode accounting  reorganization method.

Tags: