Sebelas Penyelewengan Penggunaan BLBI
Berita

Sebelas Penyelewengan Penggunaan BLBI

Jakarta, hukumonline. Kejaksaan Agung menerima data 20 bank penyeleweng Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Ada 11 jenis penyelewengan penggunaan BLBI.

APr
Bacaan 2 Menit

Kesembilan,  BLBI digunakan untuk membiayai investasi dalam aktiva tetap, pembukaan cabang baru, rekrutmen personil baru, peluncuran produk baru, dan penggantian sistem baru. Penyimpangan penggunaan jenis ini terjadi pada 16 bank dengan total penyimpangan Rp456,357 miliar.

Kesepuluh, BLBI digunakan untuk membiayai over head bank umum. Modus operandinya adalah biaya entertainment dan pembayaran keanggotaan golf. Penyimpangan penggunaan jenis ini mencapai Rp87,144 miliar yang terjadi di 19 bank.

Kesebelas, BLBI digunakan untuk membiayai kegiatan lain, misalnya untuk pembayaran pjak, penjualan jaminan talangan trade finance. Penyimpangannya cukup besar juga sebesar Rp10,062 triliun yang terjadi di 23 bank.

Data musnah

Marzuki menegaskan bahwa terbakarnya Gedung D BPKP tidak akan mempengaruhi penyelidikan terhadap para pejabat yang diduga menyelewengkan dana BLBI. Pasalnya, menurut Marzuki, Kejagung sudah mempunyai data lengkap tentang para pejabat yang menyelewengkan dana BLBI.

Menurut Marzuki, Kejagung sudah mempunyai data lengkap tentang para pejabat yang menyelewengkan dana BLBI. Bahkan pejabat Bank Indonesia (BI) yang melakukan penyimpaangan dana BLBI sudah seluruhnya dipanggil dan diperiksa. Jadi, kejagung tinggal menentukan waktu untuk melakukan penyidikan terhadap para pejabat.

Kini, bola ada di Kejagung. Jika data lengkap sudah tersedia dan para oknum pejabat yang diduga terlibat sudah diketahui, tidak ada alasan bagi Kejagung untuk mengulur-ulur waktu. Apalagi ada usulan jika masalah BLBI ini  akan diselesaikan secara politis. Data hancur, informasi kabur, dan para tersangka akhirnya lepas.

 

Tags: