Serba-serbi Suporter Tim PERADI di Singapura
Berita

Serba-serbi Suporter Tim PERADI di Singapura

Memberikan dukungan tidak hanya kepada tim sendiri, tetapi juga tim lawan.

RZK
Bacaan 2 Menit

Yang unik dari suporter PERADI ketika pertandingan bulu tangkis, mereka tidak hanya meneriakkan yel “Indonesia”, tetapi juga “Singapura”, lengkap dengan bunyi-bunyiannya. Sepertinya suporter PERADI ‘bermurah hati’ untuk turut menyemangati tim bulu tangkis Law Society of Singapore yang tidak memiliki barisan suporter, kecuali para pemain bulu tangkis yang saat itu belum bertanding.

“Singapura…Singapura…Singapura,” begitu cara suporter PERADI memberikan dukungan kepada tim tuan rumah. Menyaksikan kejadian ‘tak lazim’ ini, tim bulu tangkis Law Society of Singapore hanya bisa tersenyum. Beberapa di antara mereka mengacungkan ibu jari sebagai tanda rasa salut.

Namun, bentuk dukungan suporter PERADI kepada tim tuan rumah, Law Society of Singapore, tidak muncul ketika pertandingan sepakbola. Cuaca panas dan tensi pertandingan yang lebih tinggi jika dibandingkan pertandingan bulu tangkis, membuat dukungan suporter PERADI sepenuhnya diberikan kepada tim sepakbola mereka sendiri. Sesekali, terlontar sumpah serapah dari suporter PERADI yang ditujukan ke wasit ketika sang pengadil memberikan keputusan yang merugikan tim PERADI.

“Woi, tidak offside itu, dasar wasit botak,” teriak salah seorang suporter PERADI kepada wasit yang kebetulan memang berkepala plontos.

Riuhnya suporter PERADI sebenarnya tidak hanya terjadi di dalam lapangan. Di luar lapangan, mereka juga beraksi. Di bus yang mengantar rombongan PERADI ke sejumlah lokasi, mereka yang menjadi suporter tiada hentinya membuat kegaduhan. Dari sekadar bercanda sesama anggota rombongan hingga membahas hasil pertandingan.

Satu hal yang tidak luput suporter PERADI lakukan adalah berfoto ria. Plesiran ke negeri orang sepertinya tidak mau disia-siakan rombongan PERADI untuk mengabadikan setiap momen dengan menggunakan telepon genggam atau kamera digital yang mereka bawa. Dan ketika berfoto ria, mereka tidak lagi berprilaku sebagai suporter atau ‘atlit’, tetapi turis mancanegara.

 

Tags:

Berita Terkait