Siap Bersaing Tingkat Internasional, FH Unja Raih Akreditasi Internasional FIBAA
Terbaru

Siap Bersaing Tingkat Internasional, FH Unja Raih Akreditasi Internasional FIBAA

Standardisasi internasional bermanfaat bagi dosen FH Unja memiliki peluang mengajar di Jerman, begitupun sebaliknya. Akreditasi ini pun berdampak terhadap para mahasiswa saat mencari kerja setelah lulus kuliah dari FH Unja.

Mochamad Januar Rizki
Bacaan 2 Menit
Dekan Fakultas Hukum Universitas Jambi, Usman. Foto: Reza
Dekan Fakultas Hukum Universitas Jambi, Usman. Foto: Reza

Program Studi S1 Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Jambi (FH Unja) baru saja memperoleh prestasi membanggakan berupa akreditasi internasional Foundation for International Business Administration Accreditation (FIBAA) pada akhir 2023. Capaian akreditasi ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing fakultas hukum di skala internasional.

Dekan FH Unja, Usman menyampaikan pencapaian akreditasi ini selaras dengan penugasan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Di mana pada IKU nomor ke-8 menyatakan sebagai indikator suatu kampus maju yaitu program studi berstandar internasional.

Selain itu, Usman menyampaikan standardisasi internasional ini bermanfaat bagi para dosen FH Unja memiliki peluang mengajar di Jerman, begitu pula sebaliknya. Kemudian, akreditasi ini berdampak terhadap para mahasiswa saat mencari kerja setelah lulus kuliah dari FH Unja.

”Ada juga manfaat bagi mahasiswa saat mencari kerja bahwa kampusnya memiliki akreditasi internasional yang otomatis akreditasi unggul,” ujar Usman saat berbincang dengan Hukumonline, Senin (11/12/2023).

Baca juga:

Hukumonline.com

Gedung Fakultas Hukum Universitas Jambi. Foto: Reza

Dia mengharapkan pertukaran ilmu dengan kampus lain semakin kuat sehingga meningkatkan mutu pendidikan pada FH Unja.  Baginya, akreditasi menjadi bagian dalam upaya saling mendukung dan melengkapi perguruan tinggi. Malahan Usman sudah diminta terbang ke Jerman untuk memberi kuliah sesuai dengan keahliannya di bidang kajian radikalisme dan terorisme.

Untuk mendapat akreditasi internasional ini, Usman menjelaskan terdapat sejumlah tantangan pada prosesnya. Mulai proses penerimaan mahasiswa hingga, rencana pembelajaran semester (RPS), hingga soal bagaimana pelayanan bagi mahasiswa yang memiliki keterbatas (disabilitas, red).

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait