Theresia dan Tekadnya Menjadi Seorang Brillionaire
Hukumonline's NeXGen Lawyers 2020

Theresia dan Tekadnya Menjadi Seorang Brillionaire

Keahlian Theresia dalam mengalokasikan waktu, fokus, dan bekerja cerdas membuatnya dapat memahami multiproyek pasar modal serta korporasi dengan cepat dan benar.

Oleh:
CT-CAT
Bacaan 2 Menit
Theresia Riani Martinella Hutasoit, Associate di kantor hukum Aldjufri Gill Priscilla Rizki (AGPR). Foto: istimewa.
Theresia Riani Martinella Hutasoit, Associate di kantor hukum Aldjufri Gill Priscilla Rizki (AGPR). Foto: istimewa.

“Brillionaire!”

 

Satu kata yang ada di benak Theresia Riani Martinella Hutasoit, Associate di kantor hukum Aldjufri Gill Priscilla Rizki (AGPR) saat harus mendefinisikan profesi pengacara. Memang, tidak mudah menjadi seorang yang memiliki pengetahuan banyak. Namun, Theresia terus menanamkan kata tersebut sembari rajin meriset aspek hukum yang begitu beragam.

 

Adapun pandangan itu muncul, ketika ia mendapatkan kesempatan magang di salah satu boutique law firm di kawasan Sudirman. Pada waktu itu, Theresia dipercaya untuk membantu para partners dan associates dalam proyek kerja sama pembangunan dan pengelolaan LPG Extraction Plant dan proses likuidasi perusahaan multilevel marketing.

 

Selain itu, Theresia juga pernah terlibat dalam peluncuran satu lembaga advokasi produk halal dalam rangka mengawal implementasi Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal. Pertanyaan yang waktu itu terlintas dalam benak Theresia: bagaimana otak sebesar inibisa dipacu memahami peraturan perundang-undangan yang banyak dan masalah yang begitu kompleks?

 

Namun, Theresia akhirnya melihat keberhasilan partners dan associates yang bekerja saat itu. Ia sadar, pertanyaannya harus diubah, “mengapa saya tidak bisa seperti mereka?”  

 

Setelah magang, Theresia segera menyelesaikan skripsi agar dapat lulus di tahun yang sama dan mengajukan diri untuk kembali bekerja di sana. Ketika bergabung kembali, ia dipercaya terlibat dalam menangani berbagai macam perkara pidana dan perdata, yang sesungguhnya merupakan area praktik baru untuk Theresia. Beruntung, selain harus banyak belajar, ia juga dibantu oleh para partners dan associates yang ikut aktif memberikan pengalaman baru.

 

Bergabung dengan AGPR

Pada 2018, Theresia memutuskan untuk berpindah dari dunia litigasi ke dunia korporasi untuk mencapai keinginan awalnya: jadi brillionaire. Di AGPR, ia memulai karier di bidang capital market and corporate commercial. Dengan pendekatan yang sama: tekun melakukan riset dan membaca banyak referensi dari para pengacara senior, ia mulai mendalami bidang ini.

 

Proses belajarnya tentu tidak sia-sia. Selama dua tahun di AGPR, ia mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang signifikan dengan terlibat dalam beragam proyek korporasi dan pasar modal. Ia juga membantu partner dan senior associate dengan memberikan asistensi bagi PT Bank Mayapada International, Tbk. untuk melakukan Penawaran Umum Obligasi Subordinasi Bank Mayapada V di tahun 2018.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait