“Kegiatan ini telah kita ikuti sejak 2015, mulai dari level Asia hingga Piala Dunia. Tidak dipungkiri kita ingin juara karena itu motivasi kita setiap ada event yang kita ikuti. Untuk kategori 11 lawan 11 kita tidak berani muluk-muluk karena itu level master. Tetapi untuk kategori 5 lawan 5 at least masuksemifinal, kita ingin membuktikan pemain Asia tidak kalah dari mereka,” ucap James.
TIM Resha Agriansyah Partnership (RAP FC). Foto: Istimewa
James melihat kualitas advokat muda yang ikut bertanding pada kategori 5 lawan 5 tidak kalah berkualitas dan mampu bersaing dengan orang-orang Eropa. Untuk memaksimalkan hal tersebut, James dan tim telah memiliki strategi untuk pertandingan tersebut.
“Tantangan terbesar kita itu jetlag dan perbedaan waktu antara Indonesia dan Perancis. Untuk itu strategi kami adalah berangkat dari awal supaya bisa aklimatisasi dan terbiasa dengan lingkungan, makanan, dan suhu di sana,” pungkasnya.