Tim Asosiasi Advokat Indonesia (AAI FC). Foto: Istimewa
Untuk tim DPP AAI akan mengikuti kategori master dengan kategori 11 lawan 11, sedangkan tim Indonesia Lawyers FC dan RAP FC mengirimkan kategori 5 lawan 5.
“Hal ini sangat menggembirakan ya, bahwa saya pribadi yang menggagas ini dari awal disambut baik oleh teman-teman muda yang bersemangat sekali. Kalau dulu kita hanya bisa kirimkan satu tim sekarang sudah bisa mengirimkan tiga tim,” lanjut James.
Pertandingan yang berlangsung tidak lama lagi ini dimanfaatkan untuk melakukan persiapan yang salah satunya adalah latihan bersama atau sparing untuk memantapkan mental, fisik, dan visi. Seluruh persiapan yang dilakukan lebih memfokuskan pada upaya menjaga fisik dan menjaga visi agar tetap sama.
“Baru-baru ini kita ikut turnamen yang diadakan oleh AAI di Bandung pada bulan Mei yang juga sebagai latihan untuk persiapan ke Perancis,” kata dia.
Tim Indonesian Lawyer FC. Foto: Istimewa
Ketiga tim yang dikirimkan ke Perancis dipilih dari talenta-talenta terbaik milik se-Indonesia. James mengatakan, pihaknya kerap mengadakan turnamen domestik yang mengikutsertakan klub-klub PERADI dari berbagai daerah, dari sanalah ditemukan talenta terbaik untuk bisa ikut serta di pagelaran Piala Dunia Advokat.
“Kantor-kantor hukum begitu berminat membuat klub sepakbola agar para advokat ada kegiatan refreshing, di samping itu meski bukan tujuan utama kita, tetapi ada motivasi dari materi juga karena hadiahnya lumayan,” imbuhnya.
Dalam keikutsertaan ini, James tidak muluk-muluk dalam menargetkan posisi. Namun, tetap tidak dipungkiri ia optimis perwakilan Indonesia akan membawa pulang medali.