Tips Menulis Artikel Populer Ilmiah bagi Kalangan Hukum
Terbaru

Tips Menulis Artikel Populer Ilmiah bagi Kalangan Hukum

Mulai dari mengetahui kapan waktu untuk menulis, adanya berita terkini, informasi ketika masyarakat membutuhkan penjelasan, dan menawarkan perspektif baru kepada publik berdasarkan riset.

Oleh:
Ferinda K Fachri
Bacaan 3 Menit

Meski tidak terdapat batasan terhadap tulisan seperti apa yang dimuat, biasanya diutamakan tulisan yang mengusung topik faktual. Ia mencontohkan dalam isu hukum, kini tengah ramai terkait RKUHP yang dianggap tidak transparan dan isinya juga dianggap bisa menghalangi kebebasan pendapat, omnibus law, penegakan hukum di tahun politik yang mendapat sorotan publik dan media masa.

Namun, bagi tulisan yang tidak faktual dan kekinian tetap bisa dimuat selama menarik dan penting diinformasikan kepada publik. Sebab, tidak selamanya dinamika sosial di masyarakat Indonesia terus bergejolak. Bagi jurnalis, terdapat masa dimana situasi “adem-adem saja” atau dikenal dengan istilah “isunya lagi landau”. Ada saatnya tema non faktual bisa dikemas menarik dan beririsan dengan kepentingan umum itu dijadikan bahan tulisan.

“(Dalam penulisan artikel ilmiah populer pun) Judul harus menarik. Media digital itu judul menjadi sebuah etalase, sebuah jembatan bagi orang sebelum masuk (membaca). Makanya ada beberapa ungkapan di era digital ini, ‘cuma baca judulnya saja’. Kadang ada beberapa artikel yang di-share judulnya bombastis, clickbait, dan itu laris dibagikan (viral, red). Meski bagi sebagian orang itu tidak dibaca isinya. Tapi kami tetap mengedepankan judul menarik dan bertanggung jawab terhadap judul itu dengan isi di dalamnya,” ungkapnya.

Dia menambahkan dalam penulisan bagian kolom opini biasanya berisi cerita runut, to the point yang tidak mengawang dengan berbasis data riset meski berbentuk opini. Tidak hanya itu, di dalamnya mengungkapkan masalah atau konteks untuk menawarkan solusi real dan lengkap yang dapat disampaikan kepada publik pembaca.

Tags:

Berita Terkait