Dalam dunia bisnis, legalitas usaha dan izin edar merupakan dua hal yang sangat penting. Legalitas usaha mengacu pada status hukum suatu perusahaan atau bisnis. Sementara izin edar adalah persetujuan resmi yang diberikan oleh pemerintah untuk memasarkan produk atau layanan. Memiliki legalitas usaha dan izin edar yang sah bukan hanya untuk memenuhi persyaratan hukum, tetapi juga memberi berbagai manfaat dan keuntungan bagi pemilik bisnis, termasuk bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
CEO & Founder Legalku Digital Muhamad Philosophi mengatakan dalam menjalankan kegiatan usaha aspek legalitas tidak harus dilakukan jika menginginkan bisnis yang stagnan, legalitas usaha diperlukan jika ingin membangun usaha untuk lebih berkembang. “Aspek legal tidak hanya untuk mencegah terjadinya pelanggaran hukum, tetapi legalitas sebuah perusahaan juga digunakan untuk pengembangan bisnis usaha itu sendiri, termasuk bisnis yang ingin memanfaatkan platform digital,” kata Muhamad Philosophi dalam acara Entrepreneur Talks 2023 bertajuk “Wujudkan UMKM Digital Anda dan Kuasai Aspek Hukumnya” yang diselenggarakan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (FH Unpad) bersama Hukumonline, Sabtu (28/10/2023).
Baca Juga:
- Bukan Kategori Usaha Besar, UMKM Tetap Wajib Pahami Legalitas Berusaha
- Beragam Kemudahan Membentuk PT Perorangan untuk UMK
Ia mengatakan banyak cara mengembangkan usaha, salah satunya kolaborasi dengan beberapa usaha dan perlu pengembangan brand dari usaha yang dijalankan. Sebab, brand itu masuk dalam legalitas yakni hak cipta sebagai kekayaan intelekual yang dapat difungsikan sebagai perluasan usaha. Dalam membangun bisnis, kata dia, baik itu bisnis yang offline maupun bisnis online yang sudah menggunakan platform digital diperlukan untuk membangun sebuah organisasinya.
“Pemilik usaha harus membangun organisasinya baik itu usaha barang atau jasa,” kata Philosophi.
CEO & Founder MIWA Pattern Mira Hoeng mengatakan saat ini sudah banyak gerakan-gerakan pelatihan bagi UMKM kecil. Tak hanya pelatihan-pelatihan yang dilakukan pemerintah, tetapi juga perusahaan-perusahaan besar memiliki program yang sama melakukan pelatihan kepada UMKM.
“Di dalam dunia digital, UMKM harus mampu melakukan branding produknya untuk dapat dengan cepat diterima oleh konsumen. UMKM harus mampu menjawab kebutuhan orang-orang (konsumen) dengan cepat,” kata Mira.
Mira menjelaskan di dalam platform digital, konsumen yang membeli itu biasanya tidak sabar, sehingga harus bisa pintar-pintar menjawab dengan cepat kebutuhan konsumen. Sebab, dunia usaha digital dengan online itu sangat berbeda. “Dalam menjalankan usaha dengan platform digital, tidak harus semua platform media kita gunakan, harus kita pilih-pilih, yang mana yang menjadi sasaran dari kosumen kita dan kriteria target dari pasar kita agar lebih efesien dan tidak buang-buang energi,” kata dia.