Waduh! Ada Advokat Ditembak Kerabat Klien
Berita

Waduh! Ada Advokat Ditembak Kerabat Klien

Gara-gara cekcok soal perkara sengketa rumah yang tengah ditanganinya.

FAT
Bacaan 2 Menit
Julius Rizaldi dan Ardian Rizaldi. Foto: SGP & www.juliusrizaldi.co.id
Julius Rizaldi dan Ardian Rizaldi. Foto: SGP & www.juliusrizaldi.co.id
Ardian Ramandha Rizaldi, seorang advokat yang juga kurator harus terbaring di rumah sakit karena luka tembak yang dialaminya. Kejadian ini tak pernah ada di benak Ardian yang juga tercatat sebagai Wakil Ketua Bidang Pengangkatan Advokat Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (DPN PERADI) kubu Fauzie Yusuf Hasibuan ini. Penanganan sebuah perkara terkait sengketa rumah berujung pada luka tembak di bagian perut Ardian sebelah kiri.

Ayah Ardian, yang merupakan mantan Bendahara Umum DPN PERADI era Otto Hasibuan, Julius Rizaldi mengisahkan kejadian yang menimpa anaknya itu. Menurut Julius, kejadian penembakan terjadi di depan kantornya di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sekitar pukul 15.00 WIB, Ardian mendapat telepon dari pelaku penembakan yang diketahui bernama Hartono alias Atong. Pelaku merupakan saudara kandung dari klien Ardian terkait perkara sengketa rumah di Batam.

“Dia (pelaku) langsung maki-maki Adrian,” kata Julius saat dihubungi hukumonline, Rabu (15/6).

Kemudian, lanjut Julius, ketika Ardian ingin pulang ke rumah, tepat di depan halaman kantornya pelaku mendatanginya. Cekcok antara keduanya pun terjadi. Dalam sekejap, terdengar suara tembakan yang disusul tersungkurnya Ardian. Peluru pun bersarang di perut sebelah kiri Ardian.

“Ardian sudah mau pulang, di depan kantor dia (pelaku) sudah ada, langsung bersitegang, dengan sekejap dicabut pistolnya dari pinggangnya, dia langsung tembak dari jarak dekat. Kena di perut sebelah kiri,” tutur Julius yang sekarang menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pembina PERADI kubu Fauzie Yusuf Hasibuan ini.

Sontak kejadian itu mengundang banyak orang untuk datang. Setidaknya ada dua orang yang melihat persis kejadian tersebut. Kedua orang itu adalah driver Ardian dan pegawainya yang juga telah diambil berta acaranya oleh polisi. Ardian pun dilarikan ke rumah sakit. “Saya dapat kabar dari driver saya ada kejadian itu, kemudian saya lapor polisi,” kata Julius.

Di rumah sakit, lanjut Julius, polisi dari Polsek Kelapa Gading dan Polres Jakarta Utara sudah berjaga-jaga. Tindakan awal dari mulai mengumpulkan arang bukti seperti bekas selongsong peluru, baju Ardian yang terkena cipratan darah pun dilakukan polisi. Tempat kejadian perkara pun telah diberi garis police line. Untuk melengkapi hal tersebut, Julius pun melapor ke Polres Jakarta Utara dengan laporan No.TBL/768/K/VI/2016/PMJ/RESJU tertanggal 14 Juni 2016.

“Saya ke Polres Jakarta Utara membuat laporan bahwa terjadi seperti yang saya kemukakan,” kata Julius.

Dari informasi yang diperoleh Julius, polisi pun bergerak cepat mencari pelaku. Namun saat dilacak ke kediamannya, pelaku sudah melarikan diri. Bukan hanya itu, ia memperoleh informasi bahwa pelaku memang sudah dicari-cari oleh aparat kepolisian. “Ternyata menurut informasi yang saya terima, dia adalah target operasi, tapi terkait apa tidak tahu,” katanya.

Untuk perkara yang tengah ditangani anaknya, Julius mengatakan, sudah ada tindakan musyawarah. Bahkan, klien Ardian sudah ingin mengembalikan rumah tersebut ke pelaku. Pertemuan pun telah dilakukan beberapa kali. Atas dasar itu, ia heran kenapa anaknya masih saja mengalami penembakan seperti ini.

Julius sendiri berniat akan menuntaskan kasus ini di jalur hukum. Ia menilai, perbuatan yang dilakukan pelaku sudah masuk kategori kejahatan yang direncanakan. “Ini kejahatan. Karena menggunakan senjata api itu di pinggang langsung dipergunakan untuk menembak sasaran, itu sudah satu rencana,” pungkasnya.

Berdasarkan penelusuran hukumonline, Julius dan Ardian bernaung di bawah satu kantor advokat yang sama, Julius Rizaldi and Partners. Dikutip dari http://www.juliusrizaldi.co.id, Julius tercatat sebagai Founder atau pendiri law firm, sedangkan Ardian sebagai Managing Partner.
Tags:

Berita Terkait