Andi Malarangeng: Gerakan Separatisme Jangan Ditolerir
Berita

Andi Malarangeng: Gerakan Separatisme Jangan Ditolerir

Jakarta, hukumonline Gerakan separatisme yang kembali marak akhir-akhir ini tidak boleh ditolerir. Sementara permintaan daerah khusus, daerah istimewa, atau otonomi khusus dengan kewenangan seluas-luasnya masih dapat dipahami.

Oleh:
Ari/Bam
Bacaan 2 Menit
Andi Malarangeng: Gerakan Separatisme Jangan Ditolerir
Hukumonline

Demikian pernyataan yang diungkapkan pengamat politik Andi Malarangeng menanggapi kerusuhan di Wamena, Irian Jaya, akibat aksi penurunan bendera Bintang Kejora oleh pasukan Brimob.

"Keputusan pemerintah untuk tidak memberikan kemerdekaan kepada Irian Jaya dengan jalan memerintahkan penurunan bendera selain merah putih, itu merupakan keputusan final," ujar Andi.

Andi mengatakan separatisme di Irian saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. Andi mencemaskan kemungkinan meluasnya kerusuhan, seperti di Aceh dan Maluku, apabila pemerintah pusat tidak serius menghadapi gerakan separatisme tersebut.

Ekspektasi berlebihan

Andi berpendapat, dalam menghadapi gerakan separatisme, pemerintah pusat tidak boleh memberikan dukungan sama sekali. Apabila gerakan separatisme sedikit saja diberikan peluang, tambah Andi, akan timbul ekspektasi berlebihan dari orang-orang daerah tersebut. "Seolah-olah memberikan peluang merdeka bagi daerah tersebut," ungkapnya.

Andi mencontohkan masalah Timtim yang diberikan kesempatan untuk lepas dari bumi pertiwi melalui jajak pendapat. Menurutnya, apabila sampai mucul ekspektasi yang berlebihan dari masyarakat di daerah, tentunya akan timbul berbagai persoalan. "Oleh karena itu pemerintah pusat harus mengatakan dengan tegas tidak akan mentolerir satu jengkal pun tanah dari wilayah RI untuk memerdekakan diri," seru Andi bersemangat.

Pemerintah pusat, menurut Andi, harus memberikan ketegasan itu dengan sangat jelas, baru kemudian orang akan melihat memerdekakan diri itu tidak bisa dilaksanakan.

Kalau pesan itu tidak disampaikan dengan jelas dan tegas, orang-orang di daerah akan berkata, "Wah jangan-jangan bisa nich kita memerdekakan diri," kata Andi berkelakar. Sementara, tambah Andi, orang-orang yang sebenarnya prorepublik akan mulai mendukung, atau paling tidak mulai menanam jasa kepada pihak-pihak lain yang prokemerdekaan.

Tags: