Jurnalisme Investigasi Dorong Good Corporate Governance
Berita

Jurnalisme Investigasi Dorong Good Corporate Governance

Jurnalisme investigasi dihadang industrialisasi.

Oleh:
RZK
Bacaan 2 Menit
Acara the 1st Corporate Governance Media Reporting in Indonesia. Foto: SGP
Acara the 1st Corporate Governance Media Reporting in Indonesia. Foto: SGP

Sejumlah kasus kejahatan korporasi, umumnya ranah korupsi atau pidana pencucian uang, mulai bermunculan di negeri ini. Pengungkapan kasus-kasus itu tidak lepas dari andil media yang melakukan jurnalisme investigasi. Sayangnya, saat media tidak banyak media yang melakukan jurnalisme investigasi. Arus industrialisasi media dituding sebagai ‘biang keladinya’.

Dalam acara First Corporate Governance Media Reporting di Jakarta, Selasa (21/5), eks Managing Editor Tempo, Metta Dharmasaputra menyayangkan minimnya media yang melakukan jurnalisme investigasi. Padahal, kata dia, jurnalisme investigasi bermanfaat untuk mengungkap kasus-kasus kejahatan korporasi.

Berdasarkan pengalamannya ketika mengungkap kasus pajak Asian Agri, Metta mengatakan media tidak bisa sendirian mengungkap kasus kejahatan korporasi. Media membutuhkan peran ‘peniup pluit’ (whistleblower). Sayangnya, whistleblower seperti Vincentius Amin Sutanto dalam kasus Asian Agri, tidak mendapat perlindungan hukum yang cukup.

Dalam acara yang sama, mantan Anggota Dewan Pers, Abdullah Alamudi mengatakan media memang memiliki kemampuan untuk mengungkap kasus kejahatan korporasi. Salah satu metodenya adalah investigasi. Namun, Alamudi mengingatkan bahwa media dalam melakukan investigasi wajib mematuhi kode etik jurnalistik yang berlaku.

Pengajar Lembaga Pers Dr Soetomo ini juga menekankan pentingnya eningkatan pengetahuan dan ketrampilan jurnalis dalam meliput hal-hal yang berkaitan dengan korporasi. Makanya, Alamudi berharap pelatihan-pelatihan perlu diselenggarakan secara kontinyu.

“Dengan pemahaman mendalam mengenai etika jurnalistik, para wartawan akan bisa meliput dan melakukan investigasi yang lebih sempurna atas setiap korporasi dan melihat apakah mereka menjalankan good corporate governance atau tidak,” paparnya.

Selain itu, menurut Alamudi, media juga harus memahami aspek-aspek good corporate governance agar liputannya berjalan dengan baik untuk kepentingan publik. “Masyarakat pers harus dapat meliput setiap korporasi secara profesional dan imparsial,” ujar Alamudi.

Tags: