Ini Anggota DPR 2014-2019 yang Berlatar Belakang Hukum
Berita

Ini Anggota DPR 2014-2019 yang Berlatar Belakang Hukum

“Yang pintar-pintar larinya mau jadi lawyer aja. Feenya besar, tidak perlu jungkir balik akrobat.”

Oleh:
Ali/M-22/M-21
Bacaan 2 Menit
Suasana pengambilan sumpah Anggota MPR, DPR dan DPD periode 2014-2019 di Gedung Parlemen, Jakarta. Foto: RES.
Suasana pengambilan sumpah Anggota MPR, DPR dan DPD periode 2014-2019 di Gedung Parlemen, Jakarta. Foto: RES.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2014-2019 yang berjumlah 560 orang resmi dilantik. Berdasarkan penelusuran hukumonline, dari jumlah 560 anggota DPR itu, hanya 80 anggota yang berlatar belakang pendidikan sarjana hukum.

Artinya, hanya ada sekira 14,28 persen orang berlatar belakang hukum di dewan yang memiliki kewenangan membuat undang-undang atau menentukan arah dan politik hukum Indonesia ke depan.

Dari jumlah tersebut, Partai Golkar menyumbang sarjana hukum paling banyak ke gedung parlemen, dengan jumlah 17 orang, lalu diikuti dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebanyak 15 orang. Sedangkan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sama sekali tidak memiliki anggota DPR yang berlatar belakang hukum.

Para anggota DPR berlatar belakang hukum ini masih dihiasi oleh wajah-wajah lama, terutama para “jagoan-jagoan” Komisi Hukum di DPR periode lalu, yakni Ruhut Sitompul (Partai Demokrat), Azis Syamsuddin (Partai Golkar), Sarifuddin Sudding (Partai Hanura) dan Trimedya Pandjaitan (PDIP).

Sedangkan wajah baru juga hadir dari berbagai kalangan. Ada mantan Jaksa Agung Andi M Ghalib (PPP), dan ada juga para pengacara seperti Junimart Girsang (PDIP), Arsul Sani (PPP), dan Rufinus Hutauruk (Partai Hanura).

No.

Nama

Partai Politik

Daerah Pemilihan

1

Patrice Rio Capella, SH

Nasdem

Bengkulu

2

H. M Ali Umri, SH, M.Kn

Nasdem

Sumatera Utara III

3

H. M Presetyio, SH

Nasdem

Jawa Tengah II

4

Hj. Tri Murny, SH

Nasdem

Banten I

5

H. Syarif Abdullah., SH., MH

Nasdem

Kalimantan Barat

6

Kresna Dewanata Phrosakh

Nasdem

Jawa Timur V

7

Drg. Hj. Yayuk Sri Rahayuningsih, MM., MH.

Nasdem

JawaTimur VI

9

H. Marwan Jafar, S.E., S.H.

PKB

Jawa Tengah III

10

Hj. Anna Mu’awanah, SE, MH

PKB

Jawa Timur IX

11

Dr. KH. Kholilurrahman, SH, MSi

PKB

Jawa Timur XI

12

Trimedya Panjaitan, SH, MH.

PDIP

Sumatera Utara I

13

DR. Junimart Girsang, SH, MBA, MH.

PDIP

Sumatera Utara III

14

Marsiaman Saragih, SH.

PDIP

Riau II

15

HR. Erwin M. Singajuru, SH., MH

PDIP

Sumatera Selatan II

16

Yulian Gunhar, SH, MH.

PDIP

Sumatera Selatan II

17

H. KRH. Henry Yosodiningrat, SH

PDIP

Lampung II

18

Dwi Ria Latifa, SH, MSc.

PDIP

Kepulauan Riau

19

Masinton Pasaribu, SH.

PDIP

DKI Jakarta II

20

Risa Mariska, SH.

PDIP

Jawa Barat VI

21

Tjahjo Kumolo, SH.

PDIP

Jawa Tengah I

22

Drs. Ahmad Basarah, MH.

PDIP

Jawa Timur V

23

Abidin Fikri, SH.

PDIP

Jawa Timur IX

24

H. Rachmat Hidayat, SH.

PDIP

Nusa Tenggara Barat

25

H. Andi Ridwan Wittiri, SH.

PDIP

Sulawesi Selatan I

26

Komarudin Watubun, SH, MH.

PDIP

Papua

27

Delia Pratiwi Br. Sitepu, SH.

Golkar

Sumatera Utara III

28

H. John Kenedy Azis, SH.

Golkar

Sumatera Barat II

29

M. Azis Syamsuddin, SE, SH, MAF, MH

Golkar

Lampung II

30

Dr. H. Deding Ishak, SH, MM.

Golkar

Jawa Barat III

31

Hj. Dewi Asmara, SH, MH.

Golkar

Jawa Barat IV

32

Dra. Wenny Haryanto, SH

Golkar

Jawa Barat VI

33

Dr. H. Ade Komarudin,MH.

Golkar

Jawa Barat VII

34

Firman Subagyo, SE. MH.

Golkar

Jawa Tengah III

35

Hj.Endang Maria Astuti,S.Sg., SH.

Golkar

Jawa Tengah IV

36

Endang Srikarti Handayani, SH., MHUM.

Golkar

Jawa Tengah V

37

DR. HM. Iqbal Wibisono SH., MH

Golkar

Jawa Tengah VI

38

Agung Widyantoro, SH., Msi.

Golkar

Jawa Tengah IX

39

H.Budi Supriyanto, SH, MH

Golkar

Jawa Tengah X

40

Ir. H. Adies Kadir, SH, M. Hum.

Golkar

Jawa Timur I

41

Andi Rio Idris, SH. M.Kn.

Golkar

Sulawesi Selatan II

42

Edison Betaubun, SH., MH.

Golkar

Maluku

43

DR. Saiful Bahri Ruray, SH, MSi.

Golkar

Maluku Utara

44

H.R. Muhammad Syafi'i, SH, M.Hum

Gerindra

Sumatera Utara I

45

Suasana Dachi, SH

Gerindra

Sumatera Utara II

46

Rita Zahara, SH

Gerindra

Riau I

47

H. Oo Sutisna, SH

Gerindra

Jawa Barat IX

48

H. Bambang Riyanto, SH, MH, M.Si

Gerindra

Jawa Tengah V

49

Dr. H. Sareh Wiyono M., SH., MH

Gerindra

Jawa Timur VIII

50

Wihadi Wiyanto, SH

Gerindra

Jawa Timur IX

51

H. Moh Nizar Zahro, SH

Gerindra

Jawa Timur XI

52

H. Desmond Junaidi Mahesa, SH, MH

Gerindra

Banten II

53

H. Iwan Kurniawan, SH

Gerindra

Kalimanta Tengah

54

Supratman Andi Agtas, SH, MH

Gerindra

Sulawesi Tengah

55

Haerul Saleh, SH         

Gerindra

Sulawesi Tenggara

56

Muslim SH, MM

Demokrat

Aceh II

57

Ruhut Poltak Sitompul, SH

Demokrat

Sumatera I

58

H. Sutan Sukarnotomo, SH, MH

Demokrat

Riau I

59

H. Agung Budi Santoso, SH, MM

Demokrat

Jawa Barat I

60

Didik Mukrianto, SH

Demokrat

Jawa Timur IX

61

Dr. Benny Kabur Harman, SH

Demokrat

Nusa Tenggara Timur I

62

Libert Kristo IBO, SSos, SH, MH

Demokrat

Papua

63

Erma Suryani Ranik, SH

Demokrat

Kalimantan Barat

64

H. Achmad Fauzan H, SH, M.Kom. I

PPP

DKI Jakarta I

65

Dr. H. R. Achmad Dimyati Natakusumah, SH., MH., M.Si

PPP

DKI Jakarta III

66

H. Arsul Sani, SH., M.Si

PPP

Jawa Tengah X

67

H. Andi Muhammad Ghalib, SH., MH

PPP

Sulawesi Selatan II

68

H.M Aditya Mufti Arifin, SH., MH

PPP

Kalimantan Selatan

69

H. Muslim Ayub, SH, Mm

PAN

Aceh I

70

Mulfachri Harahap, SH

PAN

Sumatera Utara I

71

H. MHD Asli Chaidir, SH

PAN

Sumatera Barat I

72

Hanna Gayatri, SH

PAN

Sumatera Selatan II

73

Haerudin, S.Ag, MH

PAN

Jawa Barat XI

74

Ammy Amalia Fatma Surya

PAN

Jawa Tengah VIII

75

H. Jamaluddin Jafar, SH, MH

PAN

Papua

76

DR. Rufinus Hotmaulana Hutahuruk, SH, MM, MH

Hanura

Sumatera Utara II

77

Samsudin Siregar, SH

Hanura

Sumatera Utara III

78

Frans Agung MP, S.Sos., MH

Hanura

Lampung I

79

Moh. Arief S. Suditomo, SH, MA

Hanura

Jawa Barat I

80

H. Sarifuddin Sudding, SH, MH

Hanura

Sulawesi Tengah

Anggota Komisi Hukum Nasional (KHN) Frans Hendra Winata mengatakan bahwa seharusnya lebih banyak lagi anggota DPR yang berlatar belakang hukum. “Dengan minimnya anggota berpengetahuan hukum sedikit, maka akan ada pengaruhnya pasti. Karena legislasi itu kan membutuhkan teknik yang dinamakan legal drafting. Kalau itu nggak ada kan bisa ngawur-ngawur,” ujarnya kepada hukumonline, Rabu (8/10).

Frans menilai bila melihat nama-nama anggota DPR berlatar belakang hukum yang terpilih tidak ada yang istimewa. “Ya menurut saya, average lah ya. Justru saya berharap seharusnya lebih banyak yang masuk ke situ,” ujarnya.

“Tapi sekarang yang pintar-pintar larinya mau jadi lawyer aja, feenya lebih besar, hidupnya lebih tenang, tidak perlu jungkir balik akrobat. Boleh dikata, walau gaji di DPR sudah besar, tapi masih harus akrobat,” ujarnya.

Sebenarnya, kekhawatiran Frans terhadap DPR sama dengan hakim. “Itulah kekhawatiran saya. Sama dengan hakim, yang datang ke sana bukan lulusan istimewa, yang average aja,” pungkasnya.

Tags:

Berita Terkait