Kritik Peradilan Malaysia, Kartunis Ini Terancam 43 Tahun Penjara
Berita

Kritik Peradilan Malaysia, Kartunis Ini Terancam 43 Tahun Penjara

Ada sekira 200 gambar komik yang menunjukan peradilan di Malaysia.

Oleh:
Ali
Bacaan 2 Menit
Kartunis asal Malaysia, Zunar saat berdiskusi di Kampus Sekolah Tinggi Hukum Jentera di Jakarta, Jumat (3/7). Foto: RES.
Kartunis asal Malaysia, Zunar saat berdiskusi di Kampus Sekolah Tinggi Hukum Jentera di Jakarta, Jumat (3/7). Foto: RES.

Seorang kartunis asal Malaysia Zulkiflee Anwar Haque alias Zunar harus menghadapi ancaman hukuman 43 tahun penjara dengan sembilan tuduhan penghasutan yang dilakukannya pasca membuat komik proses peradilan tokoh oposisi Anwar Ibrahim.

Zunar menggambar komik seputar peradilan Anwar. Dalam komik itu, hakim digambarkan sebagai sosok wayang kulit yang sedang “digerakan” oleh Perdana Menteri Malaysia Mohammad Nadjib Tun Razak. Gambar sosok Nadjib juga terlihat sedang membaca sebuah skrip saat ‘menggerakkan’ hakim yang memvonis Anwar.

Walau terancam vonis 43 tahun penjara, Zunar mengaku akan menghadapi semua tuduhan itu. “Saya akan hadapi sidang. Saya tidak akan lari. Ini peluang Saya untuk mengongkar Pemerintah Malaysia di seluruh dunia. Karena kasus ini sudah menjadi perhatian dunia internasional,” ujarnya saat ditemui di Sekolah Tinggi Hukum Jentera di Jakarta, Jumat (3/7).

Zunar mengatakan komik berisi kritikan itu disebarkan melalui media sosial facebook dan twitter pada 10 Februari 2015. Lalu, komik itu pun menjadi viral hanya dalam beberapa jam. Hingga akhirnya, Kepala Polisi Malaysia menangkapnya dengan tuduhan penghasutan.

Lebih lanjut, Zunar yang sedang dalam penangguhan penahanan ini menyampaikan bahwa dirinya haqul yakin terhadap gambar yang dibuatnya, bahwa peradilan terhadap Anwar Ibrahim hanya rekayasa belaka. “Saya tidak mendukung Anwar secara personal, tapi saya tidak terima dia diperlakukan seperti itu,” ujarnya.

“Dia (Anwar Ibrahim,-red) difitnah atas kesalahan yang tidak pernah dilakukannya,” ujarnya.

Sebagai informasi, Zunar memang dikenal sebagai komunikus yang kerap melontarkan kritik politik melalui karya-karyanya. Ia telah menelurkan beberapa buku komik seputar korupsi pemerintah Malaysia. Bahkan, buku-bukunya pun dilarang untuk diedarkan di Malaysia.

Selain kritik politik, Zunar juga mengaku sering membuat komik yang menunjukan bobroknya wajah peradilan Malaysia. Zunar bahkan masih ingat betul ketika pertama kali membuat kartun politik, dirinya mengambil objek peradilan yang korup.

Tags:

Berita Terkait