Jaringan Alumni FH USU Adakan Diskusi MEA dan Profesi Hukum
Rechtsschool:

Jaringan Alumni FH USU Adakan Diskusi MEA dan Profesi Hukum

Alumni Fakultas Hukum jangan hanya jadi penonton dalam MEA.

Oleh:
MYS
Bacaan 2 Menit
USU Law and Network
USU Law and Network
Para alumni Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan yang tergabung dalam USU Law and Network (USULAN) akan menyelenggarakan diskusi ilmiah bersamaan dengan reuni akbar lintas angkatan di Jakarta. Diskusi ilmiah akan mengangkat tema ‘Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan Profesi Hukum’. Diskusi ini akan diselenggarakan di aula Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Sabtu (30/1).

Ketua Panitia, Bernard Nainggolan, mengatakan MEA merupakan suatu keniscayaan karena sudah otomatis berlaku sejak akhir 2015. Pernyataan siap tidak siap sudah tidak relevan, tinggal bagaimana mencari peluang dan mengatasi hambatan yang mungkin timbul. Terutama peluang yang bisa dimanfaatkan oleh komunitas hukum.

Sebagai bagian dari komunitas hukum, alumnus Fakultas Hukum USU, kata Bernad, harus siap dan bisa memanfaatkan peluang agar tidak jadi penonton dalam lalu lintas barang, jasa, dan tenaga kerja antarnegara-negara Asia Tenggara. “Sehingga tidak jadi penonto dalam arus deras yang terjadi,” ujar Bernard.

Salah seorang penggagas USULAN, Prof. Rehngena Purba, juga mengajak seluruh alumnus Fakultas Hukum USU di berbagai profesi untuk tampil terdepan dalam pembangunan hukum. Setiap alumni diminta untuk mengikuti perkembangan hukum yang terjadi, termasuk implikasi-implikasi pemberlakuan MEA terhadap hukum, seperti peluang terjadinya sengketa bisnis. “Alumni FH USU harus tampil di barisan terdepan dan terus mengikuti informasi hukum terbaru,” kata mantan Dekan Fakultas Hukum USU itu saat berkunjung ke hukumonline.

Diskusi ilmiah ini akan dihadiri Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly. Tema yang diambil juga sejalan dengan langkah Kementerian Hukum dan HAM yang Kamis (28/1) kemarin menyelenggarakan penyuluhan hukum serentak di seluruh Indonesia dengan tema MEA. Sebagai law center Pemerintah, Kementerian Hukum dan HAM berkepentingan dengan peningkatan kualitas profesi hukum seperti advokat, kurator, dan notaris.

Dirjen Kerjasama ASEAN Kementerian Luar Negeri yang baru diangkat jadi Dubes Indonesia untuk Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja akan hadir sebagai salah seorang pembicara untuk menjelaskan perkembangan integrasi ekonomi ASEAN dan implikasinya bagi Indonesia.

Para pembicara lain adalah alumnus Fakultas Hukum USU yang berkiprah di beberapa profesi hukum. Menurut Bernard, akan hadir hakim agung Supandi, Ketua Umum Perhimpunan Advokat Indonesia Fauzi Yusuf Hasibuan, dan advokat yang juga kurator Rikardo Simanjuntak. Para pembicara ini akan memberikan paparan korelasi profesi hakim, advokat, dan kurator dengan pemberlakuan MEA.

Jadi, lanjut Bernard, acara ini tak semata temu kangen para alumni tetapi juga jadi ajang pertemuan ilmiah. “Bukan hanya jadi ajang mempertemukan para alumni Fakultas Hukum USU, tetapi juga menjadi forum sharing informasi mengenai implikasi MEA terhadap profesi hukum seperti advokat, notaris, hakim, jaksa, polisi, dan kurator,” kata dosen hukum kepailitan itu.
Tags:

Berita Terkait