Ini Profil 10 Delegasi Pertama Lomba Debat Hukum Online Nasional
Berita

Ini Profil 10 Delegasi Pertama Lomba Debat Hukum Online Nasional

Sepuluh pendaftar pertama didominasi oleh perguruan tinggi yang berasal dari Pulau Jawa dan Sumatera.

Oleh:
RIA
Bacaan 2 Menit
Ini Profil 10 Delegasi Pertama Lomba Debat Hukum Online Nasional
Hukumonline
Waktu pelaksanaan Lomba Debat Hukum Online Nasional (LDHON) 2016, kompetisi debat hukum secara daring pertama yang dilaksanakan di Indonesia, sudah semakin dekat. Terhitung sejak pertengahan Februari lalu, pendaftaran untuk mengikuti ajang ini telah dibuka bagi mahasiswa fakultas hukum dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia.

Melalui tema “Mendorong Partisipasi Publik dalam Reformasi Hukum”, sebanyak 32 slot kosong dipersiapkan untuk mereka yang hendak berpartisipasi dalam liga bergengsi yang diselenggarakan pertama kalinya oleh hukumonline ini. Kini, menjelang batas akhir pendaftaran, belasan kursi telah diisi oleh masing-masing tim yang mewakili kampus mereka.

Dari sejumlah kampus yang telah mendaftarkan dirinya ke panitia penyelenggara yakni komunitas hukumonline (hukumpedia.com), apresiasi layak diberikan kepada 10 (sepuluh) pendaftar pertama. Animo yang tinggi membuat para peserta ini berhasil mengamankan kesempatan mereka untuk tampil dalam laga yang dapat disaksikan oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Pendaftar pertama yang mengembalikan formulir dan telah memenuhi persyaratan adalah delegasi dari Universitas Negeri Semarang (Unnes). Kemudian diikuti oleh Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Bung Hatta Padang, dan sederetan perguruan tinggi lain.

Selengkapnya, ini dia profil sepuluh kandidat pertama LDHON 2016:
NomorPerguruan TinggiDelegasi
1 Universitas Negeri Semarang Revie Rachmansyah  Pratama
Sultan Fauzan Hanif
Desy Wulandari
2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nila Tari
Furba Indah
Muhammad Faiz Putra Syanel
3 Universitas Bung Hatta, Padang Maknunatun
Mujahid Al Farouqi
Maelani Syarah
4 Universitas Internasional Batam Soechi Purnama Wulan Sari SAR
Nadia Dery Octami
Yeni Tan
5 Universitas Jember Desi Wahyuningsih
Vithalia Restu Damayanti
Nur Muhammad Sulthon
6 Universitas Parahyangan, Bandung Ryan Abdisa Sukmadja
Randy Dylen
Mikhael Adam Putra
7 Universitas Andalas, Padang Febry Olan Putra
Fauzia
Haresna
8 Universitas Pancasila, Jakarta Erlita Kusumawati
Muhammad Ihsan Azhari
Hulwani
9 Universitas Airlangga Virga Dwi Efendi
Mega Indah Permatasari
Yogi Hidayat
10 Universitas Padjajaran, Bandung Patia Chairunisa
Resha Roshana Putri
Ratu Durotun

Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa sepuluh peserta pertama LDHON 2016 didominasi oleh perguruan tinggi dari Pulau Jawa dan Sumatera. Meski begitu, kampus-kampus yang berada di Pulau Kalimantan, Sulawesi, bahkan sampai ke Papua, juga memiliki kesempatan sama besar dengan yang lain. Apalagi untuk bisa mengikuti kompetisi ini, peserta tidak perlu mengeluarkan biaya besar dan menghabiskan waktu untuk absen dari kuliah karena semuanya serba digital.

Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya, dengan mengikuti LDHON 2016, peserta dapat memetik beragam manfaat yang ada.  Manajer hukumpedia.com Anggara Suwahju mengatakan bahwa dengan cara ini peserta dapat membawa nama kampusnya supaya lebih dikenal kalangan luas. Selain itu peserta juga dapat meningkatkan nilai jual atau branding diri mereka.

“Dunia praktik hukum ini kan mau ngga mau harus diakui masih tetap berlokasi di Jawa Bali kan, dan sedikit Sumatera mungkin. Nah dengan cara mengikuti LDHON ini, besar kemungkinan, para praktisi hukum bisa melirik teman-teman ini untuk masuk ke dunia kerja karena pembaca Hukumonline kan juga melihat,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Pengurus Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) ini.

Nah, untuk kamu yang belum mendaftarkan timmu, ayo bergabung! Jangan sampai kamu kelewatan untuk bergabung di dalamnya. Sebagai informasi, pendaftaran LDHON 2016 akan ditutup pada akhir Mei nanti. Sekarang kamu masih bisa langsung mengakses formulir pendaftarannya di sini.
Tags:

Berita Terkait