Air Mata Jessica dan Kisah Soal Tahanan
Aktual

Air Mata Jessica dan Kisah Soal Tahanan

ANT | Sandy Indra Pratama
Bacaan 2 Menit
Air Mata Jessica dan Kisah Soal Tahanan
Hukumonline
Jessica Kumala Wongso menangis ketika menceritakan pengalamannya ketika ditahan di Polda Metro Jaya selama empat bulan, sebelum berkas penyidikannya dinyatakan P21 oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat.
"Banyak kecoa, kalajengking, tikus dan tidak ada jendela. Saya tidak tahu kenapa saya bisa di sini," ujar Jessica sembari terisak di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu.
Terdakwa kasus meninggalnya Wayan Mirna Salihin diduga akibat kopi bersianida itu mengaku takut karena harus tinggal sendiri di tempat sempit nan sunyi.
Ditambah lagi, kualitas udara di tempat tersebut tidak baik karena tanpa ventilasi. Jessica akhirnya sakit dan sejak itu polisi menambahkan kipas "exhaust" di bilik tersebut. "Saya merasa menderita dan diperlakukan tidak manusiawi," kata dia.
Bertemu Krishna Murti Selain pengalaman di tahanan, Jessica juga bercerita mengenai pertemuannya dengan Kombes Pol Krishna Murti yang ketika itu masih menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Dia berkisah, pertemuan tersebut dilakukan empat mata di sebuah ruangan di Polda. Saat itu, menurut Jessica, Krishna mengatakan bahwa dirinya mempertaruhkan jabatan untuk menjadikan dirinya tersangka. "Saya sebenarnya bingung bagaimana menangkap kamu. Namun saya harus yakin dan mempertaruhkan jabatan saya untuk menjadikan kamu tersangka," kata Krishna seperti ditirukan Jessica.
Selanjutnya terdakwa mengatakan Krishna Murti memintanya untuk mengaku telah memasukkan sianida ke kopi Mirna. Kalau mengaku, ungkap Jessica, Krishna menjamin dirinya tidak akan dikenakan hukuman maksimal dan hanya tujuh tahun penjara.
Halaman Selanjutnya:
Tags: