Inilah Generasi Pertama Orang Indonesia Lulusan Sekolah Hukum
Utama

Inilah Generasi Pertama Orang Indonesia Lulusan Sekolah Hukum

Selama lebih dari 18 tahun berdiri, Rechtsschool meluluskan 189 orang Indonesia. Sebagian melanjutkan pendidikan ke Leiden Belanda, dan sebagian lagi ke Rechtshogeschool di Batavia (Jakarta).

Oleh:
Muhammad Yasin/KAR
Bacaan 2 Menit
Foto bersama sejumlah siswa Rechtsschool dengan pengurus sekolah pada tahun 1928. Foto: Repro dari Gedenkboek Rechtsschool 1928
Foto bersama sejumlah siswa Rechtsschool dengan pengurus sekolah pada tahun 1928. Foto: Repro dari Gedenkboek Rechtsschool 1928

Sejarah pendidikan hukum di Indonesia tak bisa dilepaskan dari Rechtsschool yang dibentuk dan dijalankan Belanda pada 1909-1928. Ini adalah sekolah pendidikan keahlian hukum untuk anak-anak pribumi di Hindia Belanda. Ketika didirikan pertama kali pada 26 Juli 1909, sekolah ini bernama Opleidingsschool voor de Inlandsche Rechtskundigen. Belakangan namanya berubah menjadi Rechtsschool.

 

Meskipun hanya berusia sekitar 18 tahun, sekolah ini telah melahirkan warga pribumi yang terdidik dalam bidang hukum. Rechtsschool ditutup dengan cara tidak menerima siswa baru lagi. Guru Besar Universitas Airlangga, Soetandyo Wignjosoebroto, pernah melakukan kajian khusus mengenai Rechtssschool. Ia mencatat alasan penutupan itu sebenarnya rasional. Tahap perkembangan pendidikan di Hindia Belanda telah memungkinkan berdirinya suatu lembaga pendidikan hukum yang bertaraf lebih tinggi untuk memenuhi kebutuhan badan-badan pemerintah dan pengadilan. Kebijakan itu akhirnya diwujudkan dengan pendirian Rechtshogeschool pada 28 Oktober 1924 di Batavia.

 

Prof. Soetandyo menulis Rechtsschool tak hanya berhasil meluluskan 189 abiturien, tetapi juga sanggup menghasilkan lulusan-lulusan yang diakui cukup bermutu. “Banyak dari para lulusan ini yang diizinkan untuk meneruskan studinya ke negeri Belanda, ialah ketika Rijksuniversiteit Leiden membukakan pintu untuk mereka guna mempelajari Nederlandsch-Indisch Recht samai derajat Meester in Recht, dengan membebaskan mereka dari kewajiban menempuh ujian kandidat terlebih dahulu,” jelas Soetandyo, seperti tertuang dalam dalam bukunya ‘Dari Hukum Kolonial ke Hukum Nasional: Suatu Kajian tentang Dinamika Sosial Politik dalam Perkembangan Hukum Selama Satu Setengah Abad di Indonesia (1840-1990).

 

Dalam daftar abiturien Rechtsschool terbitan tahun 1928, tercatat nama-nama lulusan sejak sekolah hukum itu. Ujian akhir pertama kali digelar pada tahun 1912. Tercatat ada 189 yang lulus Rechtsschool; 43 orang di antaranya meneruskan studi ke Leiden dan lulus dengan gelar Meester (Mr), dan 5 orang berhasil menulis disertasi dan meraih gelar doktor. Ada juga yang meneruskan studi ke Rechtshogeschool (RHS) setelah Sekolah Tinggi Hukum itu dibuka di Batavia. Soetandyo mencatat sebanyak 27 orang lulusan Rechtsschool yang meneruskan kuliah ke RHS mendapatkan gelar Meester.

 

Beberapa nama abiturien Rechtsschool adalah nama yang tak asing dan dikenal oleh mereka yang berkecimpung di bidang hukum. Nama Prof. Dr. R. Soepomo, misalnya, lulus Rechtsschool pada tahun 1923. Pahlawan nasional kelahiran 22 Januari 1903 ini adalah Menteri Kehakiman Indonesia pertama. Perannya dalam perumusan UUD 1945 tak diragukan lagi. Namanya kini diabadikan sebagai nama jalan. Contoh lain, Mr. R. Koesoemah Atmadja, lulus dari Rechtsschool pada tahun 1919 dan melanjutkan pendidikan ke Leiden. Ia adalah Ketua Mahkamah Agung Indonesia pertama.

 

Berikut nama-nama lulusan Rechtsschool yang dikutip dari Gedenkboek Uitgegeven ter gelegenheid van de opheffing der Rechtsschool in 1928;

 

Mr. R. Soedirman

R. Moh. Hamid

R. Soedjoko

Mr. M. Koesnoen Tjitrowardhojo

R. Tjakrasoebroto

Mr. R. Soejoedi

Mr. R. Ng. Soebroto

Mr. R.P. Singgih

Mr. R. Hadi

Mr. R.P. Notosoebagio

Mr. R. Aroeman

Mr. M. Soewono

R.M. Soedarto Mangkoesoebroto

R. Moesidi

R. Soeparto

R. Sasrahoedaja

Mr. M. Besar

R. Salatoen

R. Soenarija Koesoemah

M. Kresno

Mr. R. Soetikno

R. Soenardhi (R.T Djaksodipoero)

Mr. R. Soemardi

R.P. Pawitro Hadinoto

Mr. R. Moekiman

Mr. R.P. Tjokrohadisoerjo

R. Soeprapto

S. Zainoel Arifin

M. Soerja Nandika

Mr. Alinoedin Enda Boemi

Mr. R. Sastromoeljono

R. Soekardono

Mr. R. Gondokoesoemo

M. Danoewidjojo (R.T. Nitinegoro)

R.M Sidardjo

Mr. R. Oerip Kartodirdjo

R.M. Soedibio Poerwomartono

Mr. R. Koesoema Atmadja

Mr. R. Ahmad

R. Idih Prawiradipoetra

Mr. Zainal Abidin

R. Ikram

R. Ranoe Atmadja

R. Soedjono

Latif Panei

Mr. M. Soesanto Tirtoprodjo

M. Moh. Moechsin Djojodigoeno

Mr. R. Gatot

M. Soeradi Wiromartono  (R.T. Tjondrodipoero)

Sastrohadimihardjo

Mr. R. Koesoema Soemantri

Soetan Malikoel Adil

Mr. M. Hussein Tirtaamidjaja

Mr. Satochid Kartanegara

M. Tjitrosoedibio

R.M. Markoesen Mangkoewinoto

Mr. Sastroadipoetranto

R. Soeparto

Mr. R. Soerjotjokro

R. Soegihono

R. Deliaan Soemodirdjo

R. M. Sidarto

R. Soedana

Mr. Wirjono Prodjodikoro

Mr. Mohamad Nazif

Mr. R.M Sartono

Mr. R.S Boediarto

R. Koeswo

R. Emor Djajadinata

R. Soekartolo

M. Srihoeno Koesoemodirdjo

A. Moethalib Moro gelar Soetan Chalipah

R. Tirtawinata

R. Sahrip

R. Soejadi Mangkoepranoto

M. Soewarto Probokeso

Mr. R. Soedibio Diwidjosewojo

R. Hartojo Hadipoetro

R. Iman Soedjono Sosro Atmodjo

Mr. R. Soepomo

Mr. M. Sarif Hidajat

Tengkoe Moh. Hanafiah

Mr. R. Wirjono Koesoemo

Boerhanoeddin

Mr. M. Soenarjo

R. Soekardjo Wirjopranoo

R. Santoso Tohar

M. Joesoef Adiwinata

M. Hadiwinoto

R. Tedjopradoto

R.M. Soenggono Soeriosepoetro

R. Soewardi Tjokroadmodjo

M. Soewarso

R. Darsono Ranoeatmodjo

Moh. Djamin gelar Soetan Maharadja Besar

Mr. M. Soewarso Tirtowijogio

M. Soekirno

Soetan Abdoel Rachman

R. Isa Soetadilaga

Marah Mohamad Thaher gelar Soetan Toemenggung

M. Soenarjo

R. Akoep Goelanggi

R.M. Hidajat Prawiradipradja

Abdul Razak gelar Soetan Malelo

R. Soedirman

M. Soedardjat

Achmad Sjarif

Baginda Djalaloedin Zain

Aboebakar Djaar

M. Hilman Mangkoedidjaja

Kwee Thiam Liong

M. Iskandar Soeriaatmadja

R. Sidarto Dibiopranoto

Soetan Mangasa Pintor

R. Djajoesman Samsoeridjal

M. Koesmoeljono

R. Soetarjo Brotosewojo

R. Koesnadi Partowirdjojo

J.A. Matatula

M. Soedarsono

M. Soedono Hadiredjo

M. Soetarmo Sismartokoesoemo

Abdul Gafar Wahab

M. Djojosoeprantoko

R. Rochmat Kromo Atmodjo

Hosen

R.M Soegiman

Charles Louis Nagal

M. Barra

R. Soetadji

R. Soeparto

Marah Abdul Moenit

R.M. Partatmo

R. Djoemhana Wiraatmadja

Soetan Abdul Hakim

M. Soedibio Sastrowardojo

R. Abdul Kadar Martohoedojo

R. Mahadi Wiriodiredjo

R. Soekardi Hadiasmoro

R. Tjandroso Prawiro Soebroto

M. Soemardi Sosrosandjojo

R.P Abdullah Tjokrokoesoemo

R.M Soenario

Tengkoe Hasim

Thio Tjong Goen

M.S Adikoesoemo

M. Moerdiman Tjokrodiredjo

R. Janin Oesman Winangoen

R. Enoh Martaatmadja

R. Koentjoro Poerbopranoto

Bardan

Moh. Ibrahim

R. Soemarjo

R. Harsojo Moekti Sandjojo

M. Soekasno

R. Dwidjono Sosrodirdjo

R. Ng. Tjokrosahardjo

M. Darmojo Ashari

R. Soebeno

R. Moetojo Prawiroadinoto

R. Moekmin Kromodjojodiningrat

Moh. Rochjani

Asan Nasoetion

R. Herman Brotodiredjo

Iman Mohammad Soeljoadikoesoemo

R. Roestamadji Poerboadinoto

R. Salatoen Poerbokoesoemo

R.M Soemanang

G. A Maengkom

M. Joesoef  Ibn Ismail

Soedarmadji Soeriokoesoemo

Johan Tamara

B.M Siregar gelar Mangaradja Adil Martoea

Baginda Sinaro Nazaroeddin

M. Ahmad Kasmat Bahoewinangoen

M. Poerman Soemawidjaja

Agoes Ponto Soekawidjaja

R. Ng. Tjokro Hanitijo

R. Amir Soeriadiningrat

M. Toedjo Mangkoepranoto

M. Setiadji Soeriowinoto

M. Tarja Wiradinata

R. Soehadi Martohatmodjo

A.C. Manoppo

K.B Sinambela

R. Roewio

R. Soekirman Sosrosoedirdjo

R.M. Soebroto

R.M. Prodjokoesoemo

 

 

 

Tags:

Berita Terkait