Landasan Ideologi Indonesia Sangat Kuat
Pojok MPR-RI

Landasan Ideologi Indonesia Sangat Kuat

Karena telah melewati berbagai ujian sejak pra kemerdekaan hingga pasca proklamasi kemerdekaan.

Oleh:
RED
Bacaan 2 Menit
Foto: Humas MPR
Foto: Humas MPR

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan dalam menjaga bhinneka tunggal ika, bangsa Indonesia telah melalui berbagai ujian dan kekhawatiran. Kebhinnekaan Indonesia tetap tunggal ika dan Indonesia tetap NKRI.

 

Menurutnya landasan ideologi yang dimiliki bangsa Indonesia amatlah kuat. Bahkan tetap kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam kebhinekaan tunggal jika. Bhineka tunggal ika dan NKRI merupakan satu kesatuan.

 

“Beragam ujian telah dilalui dan NKRI tetap eksis dalam konteks bhinneka tunggal ika,” kata Hidayat Nur Wahid dalam diskusi Empat Pilar MPR RI dengan tema “Kebhinnekaan dalam Bingkai NKRI” di Media Center MPR/DPR, Komplek Parlemen Jakarta, Jumat (2/11).

 

Diskusi kerjasama Koordinatoriat Wartawan Parlemen dengan Biro Humas MPR RI juga menghadirkan narsumber Ketua Fraksi PPP MPR RI, Arwani Thomafi dan pengamat komunikasi politik dari Universitas Mercu Buana, Maksimus Ramses Lalongkoe.

 

Dalam diskusi itu, Hidayat  berpandangan  bahwa bhinneka tunggal ika dalam bingkai NKRI adalah ibarat dua sisi mata uang. NKRI tanpa bhinneka tunggal ika tidak mungkin, sebaliknya bhinneka tunggal ika tanpa NKRI bukanlah Indonesia. “Bhinneka tunggal ika menjadi bagian yang memperkokoh NKRI,” ujarnya.

 

Menurut Hidayat, dalam hal bhinneka tunggal ika, bangsa Indonesia telah lolos dari berbagai ujian, baik ujian dalam bentuk separatisme -seperti GAM di Aceh atau OPM di Papua- maupun ancaman bubarnya Indonesia. Ketika pemerintahan Soeharto jatuh banyak yang memperkirakan Indonesia bisa bubar. Begitu pula ketika KH Abdurrahman Wahid di-impeachment, banyak yang mengkhawatirkan Indonesia bisa pecah karena Madura saat itu sudah menyatakan ingin merdeka.

 

“Tetapi itu semua tidak terbukti,” imbuhnya.

 

Indonesia, lanjut Hidayat, tidak mengikuti jejak Uni Soviet dan Yugoslavia yang bubar tanpa peperangan. Uni Soviet dan Yugoslavia adalah negara daratan yang sudah pecah menjadi beberapa negara. Kedua negara itu, kata Hidayat, tidak sekompleks Indonesia dalam hal latar belakang suku, agama, budaya.

Tags:

Berita Terkait