Perlu Langkah Terobosan untuk Pulihkan Ekonomi Pasca Covid-19
Berita

Perlu Langkah Terobosan untuk Pulihkan Ekonomi Pasca Covid-19

Pemerintah tengah menyiapkan beberapa program baru dalam upaya memulihkan ekonomi.

Oleh:
Fitri Novia Heriani
Bacaan 2 Menit
Ilustrasi: Hol
Ilustrasi: Hol

Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk menghindari resesi ekonomi pasca pandemi Covid-19. Kenaikan pertumbuhan ekonomi ke arah positif pada kuartal III menjadi kunci dan hal mutlak yang harus dicapai setelah terjadi kontraksi pada kuartal II.

Ekonom Senior CORE Indonesia, Hendri Saparini, menilai bahwa pemerintah harus berani mengambil langkah terobosan demi memulihkan ekonomi Indonesia pasca Covid-19. Situasi ini, lanjutnya, menjadi kesempatan bagi pemerintah untuk melakukan format ulang kebijakan ekonomi Indonesia untuk jangka panjang.

“Harus ada langkah politik terobosan. Ini kesempatan pemerintah memformat ulang kebijakan ekonomi jangka panjangnya. Saat ini semua negara sedang mengalami krisis ekonomi. IMF menamai krisis saat ini sebagai Great Lockdown, belum pernah dilihat di dunia sebelumnya,” kata Hendri dalam sebuah diskusi daring, Jumat (21/8).

Kebijakan yang dimaksud adalah Rencana Pembangunan Jangka Panjang 25 tahun 2020-2045 Indonesia Emas. Saat ini pemerintah sudah memiliki RPJP 2005-2025, di mana di dalamnya termasuk rencana pembangunan dalam memanfaatkan era bonus demografi (2020-2030).

Jika melihat potensi dan ancaman terjadinya resesi ekonomi, pemerintah bersama DPR/DPRD dan MPR harus menjadikan RPJP menjadi UU prioritas, sehingga penyusunannya harus disegerakan. Adapun tujuan dari RPJP Indonesia Emas 2020-2045 ini adalah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, berkuakifas, dan berkelanjutan. (Baca Juga: 4 Hal yang Membuat Pegaduan Konsumen Perumahan Marak)

Dengan kinerja pembangunan ekonomi sosial selama 25 tahun terakhir, Hendri menilai cukup pesimis memimpikan Indonesia memiliki pendapatan Rp320 juta per kapita pada tahun 2045 jika tanpa reformasi dan terobosan.

"Orientasi kebijakan yang semakin jangka pendek (5 tahun) dan kecenderungan untuk menghasilkan quick wins dalam 5 tahun menjauhkan strategi pembangunan Indonesia dari orientasi jangka menengah ataupun jangka panjang," tandasnya.

Tags:

Berita Terkait