Debt Collector yang Menarik Kendaraan Secara Paksa Bisa Dipidana
Utama

Debt Collector yang Menarik Kendaraan Secara Paksa Bisa Dipidana

Penagih utang dapat disangkakan melakukan perbuatan tidak menyenangkan di Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Oleh:
M. Agus Yozami
Bacaan 3 Menit
Debt Collector yang Menarik Kendaraan Secara Paksa Bisa Dipidana
Hukumonline

Beberapa waktu lalu, viral di media sosial mengenai penarikan paksa kendaraan yang dikendarai anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) Sersan Dua (Serda) Nurhadi oleh penagih utang (debt collector). Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus debt collector yang menarik kendaraan secara paksa dari pemilik yang sah adalah perbuatan pidana.

Penagih utang tersebut dapat disangkakan melakukan perbuatan tidak menyenangkan di Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 335 ayat 1 dengan pasal berlapis Pencurian dengan Kekerasan (Pasal 365 jo Pasal 53 KUHP). "Ancaman hukumnya sembilan tahun penjara," kata Yusri seperti dilansir Antara saat konferensi pers di Markas Polres Jakarta Utara, Senin (10/5).

Ia mencontohkan 11 debt collector yang viral di media sosial beberapa waktu lalu juga ditahan di sel Polres Metro Jakarta Utara dan ditetapkan menjadi tersangka usai melakukan penarikan kendaraan secara paksa dari pemilik kendaraan yang sah.

Yusri mengatakan mereka adalah pelaku video viral dengan narasi debt collector mengerubuti mobil yang dikendarai Bintara Pembina Desa (Babinsa) Sersan Dua, Nurhadi, di depan Tol Koja Barat pada Kamis (6/5) sekitar pukul 15.00 WIB.

"11 orang dan perannya masing-masing yang sekarang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan," kata Yusri. (Baca: Hal-Hal yang Harus Diketahui Ketika Ditagih Debt Collector)

Adapun sebagai pemimpin dalam kelompok debt collector yang viral tersebut adalah HEL (28). HEL memberitahukan kepada rekan-rekannya di antaranya DS (35), HHL (27), HRL (25), GL (37), JFT (21), GYT (25), dan Y A.K (22) untuk membantu proses penarikan mobil jenis Honda Mobilio nomor registrasi B 2638 BZK warna putih di Kelurahan Semper Timur, Koja, Jakarta Utara.

Pembiayaan mobil tersebut telah menunggak selama delapan bulan usai pembelian secara kredit diajukan pemilik mobil kepada perusahaan pembiayaan berinisial PT CF. PT CF kemudian memberi surat kuasa kepada perusahaan berinisial PT ACK untuk menarik lagi mobil tersebut.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait